Menag Yaqut: UIN Jakarta Jadi Barometer Kemajuan PTKIN di Indonesia
Bogor, BERITA UIN Online – Mengeri Agama Yaqut Cholil Qaumas menilai kampus UIN Jakarta kini telah menjadi barometer kemajuan bagi perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia. Bahkan UIN Jakarta telah berkontribusi besar bagi lahirnya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang merupakan program strategis nasional.
“Sumber daya manusia (SDM) UIN Jakarta juga banyak berkiprah di UIII dan juga dari beberapa PTKIN lain,” katanya saat memberi sambutan pembukaan secara virtual pada Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) UIN Jakarta di Bogor, Jawa Barat, Senin (7/3/2022).
Menag mengatakan, salah satu yang menjadi ciri “keunggulan UIN” adalah mandat integrasi keislaman dan sains, yakni adanya pendekatan antara ajaran agama Islam (ayat-ayat qauliyah) dan umum (ayat-ayat kauniyah) secara integratif dan interkonektif.
“Artinya kedua ilmu tersebut saling melengkapi, bukan saling menegasikan ataupun mendikotomikan,” tandasnya.
Model integrasi keilmuan tersebut, menurut Menag, sangat tepat sebagai model pengembangan pendidikan tinggi saat ini. Bahkan ke depan akan berkelanjutan (sustainable) bagi bangsa Indonesia.
Menag Yaqut menambahkan bahwa hanya di PTKIN yang berani memberikan jaminan akan adanya lingkungan akademik (academic environment) yang jauh dari nuansa ujaran kebencian (hate speech) serta ekstrem bagi warga dan bangsanya.
Apalagi moderasi beragama, sebut Menag, sudah menjadi semacam “DNA” (Asam deoksiribonukleat) Kementerian Agama dan masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). “Saya akan terus memberikan pengawasan (terhadap PTKIN) karena di kampus kita tidak boleh ada narasi-narasi yang menebarkan suasana kebencian dan sejenisnya,” ujarnya.
Karena itu Menag Yaqut mengajak agar moderasi beragama segera “naik kelas”. Tidak saja dalam bentuk diskursus dan penguatan mindset Islam washatiyyah (tengah) serta penguatan wawasan kebangsaan, tetapi juga mampu melahirkan sosok ilmuwan yang integratif serta kontributif terhadap persoalan dunia saat ini.
Menag mencontohkan sosok Sarah Gilbert, ilmuwan penemu vaksin Astra Zeneca dari Inggris, yang mendapat apresiasi banyak pihak karena dia tidak mengambil keuntungan Hak Paten Vaksin.
“Saya berharap orang-orang semacam ini nanti akan banyak dilahirkan dari UIN Jakarta, terutama dari fakultas kedokteranannya. UIN Jakarta tentu akan terus kita dorong agar memiliki reputasi dunia,” katanya.
Bagi Menag, penemuan vaksin dan adanya fakultas kedokteran di UIN Jakarta adalah salah satu contoh konkret dakwah nyata (dakwah bil hal). Hal itu juga merupakan realitas Islam, yakni memberikan rahmat bagi seluruh alam melalui prestasi dan riset-riset yang diakui oleh dunia internasional.
Rakerpim 2022 UIN Jakarta dibuka Rektor Amany Lubis dan akan berlangsung hingga Rabu (9/3/2022) besok. Rakerpim membahas mengenai evaluasi kinerja tahun 2021 dan menyusun program kerja 2022. (ns)