Maksimalkan Fungsi Sister, FITK Gelar Sosialisasi

Maksimalkan Fungsi Sister, FITK Gelar Sosialisasi

Gedung FITKBERITA UIN Online-- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta menggelar sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (Sister) seluruh dosen FITK pada Kamis, (24/6/2021) melalui platform Zoom Meeting.

Hadir pada kegiatan tersebut Dekan FITK Dr Sururin MAg, Wadek I Bidang Akademik Dr Kadir MPd, Wadek II Bidang Administrasi Umum Dr Abdul Muin MPd, Wadek III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr Khalimi MAg, Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (AUK) Kastolan MSi, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Muhammad Zuhdi MEd PhD, perwakilan dari OKP, perwakilan dari Pustipanda dan sebagian besar dosen FITK.

Dalam sambutannya, Sururin menyampaikan kegiatan Sister ini adalah tindak lanjut dari pertemuan beberapa hari lalu tentang persiapan beberapa prodi yang akan habis masa akreditasinya.

“Kita akan perbaiki data-data yang ada, baik itu terkait dengan data dosen, mahasiswa, kurikulum, dan data lainnya,” ujar Sururin.

Saya memiliki mimpi, lanjutnya, untuk membuat FITK dalam angka. Kegiatan ini, sebagai salah satu langkah untuk mewujudkannya. Selain itu, kata Sururin, beberapa prodi di FITK akan habis masa akreditasinya, maka data-data tersebut perlu diperbaiki.

Pada kesempatan yang sama, Kastolan menyampaikan aplikasi Sister ini memiliki tiga manfaat. Pertama, katanya, sebagai pemutakhiran data di PDDikti. Kedua, membantu dosen melihat pengembangan kariernya berbasis portofolio. Ketiga, dosen memiliki akses untuk terlibat memperbaiki data.

“Jadi, kalau di PDDikti banyak dosen yang masih tertulis S2, padahal sudah S3 karena datanya tidak pernah di-update,” ujar Kastolan.

Lewat Sister itu, sambungnya, dosen bisa meng-update sendiri data-datanya. Bahkan ke depan, Sister ini akan dijadikan sebuah sistem untuk pengajuan penilaian angka kredit.

“Kalau sertifikasi dosen sudah, yang belum BKD,” kata Kastolan menutup paparannya.

Sementara itu, Zuhdi menyampaikan kronologi seluruh dosen diminta memperbarui data-datanya di PDDikti melalui Sister tersebut karena status PDDIkti Fakultas sedang dipantau terus oleh BAN-PT. Di UIN Jakarta sendiri, kata Zuhdi, sudah lima program studi yang diminta untuk memperbaharui datanya.

“Yang dipantau itu sebenarnya data dosen, data mahasiswa, dan kurikulum yang data tersebut sudah ada ada di AIS, namun belum terkoneksi langsung dengan Sister. Maka perlu meng-update data di Sister,” tukas Zuhdi.

Ditambahkannya, Sister ini bagi dosen sendiri manfaatnya untuk kenaikan pangkat. Bagi institusi, kata Zuhdi, baik itu Program Studi, Fakultas, dan universitas status dosen itu akan sangat membantu status akreditasi instistusi.

“Jadi, dengan meng-update data diri di Sister, kita akan memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, dosen, dan juga bagi lembaga kita,” imbuh Zuhdi.

Misalnya, lanjut mantan Wakil Dekan Bidang Akademik FITK itu, dalam akreditasi akan ditanya berapa banyak yang sudah S3. Jika data di Sisternya sudah diperbaiki, maka tidak ada lagi pertanyaan berapa dosen S3-nya. Pasalnya, asesor bisa diperlihatkan data lengkap dan terupdate dari Sister. Selain itu, tambahnya, sering ada pertanyaan berapa banyak dosen lektor kepala dan guru besar yang bobotnya juga besar sekali.

Zuhdi juga mengingatkan dosen untuk update karya dan kinerja yang sangat berpengaruh untuk kenaikan pangkat. Untuk jangka panjang, jika Sister ini sudah mapan di UIN, bisa saja nantinya BKD tidak lagi menggunakan aplikasi BKD, tapi langsung dari Sister.

“Saat ini kita belum berani melakukan itu karena dari Kemenag sendiri belum 100 persen menggunakan Sister, tapi data PDDikti tidak bisa diabaikan karena itu sebuah keperluan,” terang Zuhdi mengakhiri paparannya. (mf/MusAm)