Maknai Tradisi Santri, UIN Jakarta Gelar Sarasehan Untuk Rayakan Momen Hari Santri
Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online - Pimpinan dan sivitas akademi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali memeriahkan momentum Hari Santri Nasional tahun 2024 dengan menggelar Sarasehan Hari Santri yang mengangkat tema “Santri Madani: Menggenggam Tradisi, Menjulang Prestasi” di Auditorium Harun Nasution pada Jumat (1/11/2024). Kyai dari sejumlah pesantren dan ratusan mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hadir dalam sarasehan.
Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saefuddin Jahar, Ph.D, serta Kepala Pusat Ma'had Al-Jami'ah, Dr. KH Muhammad Suryadinata, M.A., Hadir pula sejumlah tokoh pimpinan pondok pesantren, antara lain Pimpinan Pesantren Darussunah, KH Zia Ul Haramein, Pimpinan Pesantren Sabilussalam, Prof. KH HD Hidayat, Pimpinan Pesantren Ummul Quro, KH Syarif Rahmat RA, SQ, MA., dan Pimpinan Pesantren Kampung Quran, Dr. KH Sobari Sutarip, M.A.
Dalam Sambutannya, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saefuddin Jahar Ph.D mengatakan bahwa momen ini untuk mengingat kembali pentingnya memegang teguh nilai-nilai santri dalam kehidupan berbangsa. Kemudian, Ia menekankan pentingnya nilai-nilai santri yang harus selalu terintegrasi dengan nilai akademik di kalangan mahasiswa. kita harus saling memghormati, toleran, memperkuat nilai kemanusiaan insya allah negara kita menjadi negara yang maju” ungkapnya.
Dalam sesi keynote speech, Dr. KH Muhammad Suryadinata, M.A., menyampaikan bahwa tugas santri selain menuntut ilmu, tetapi juga menjaga kerukunan bangsa. “Kerukunan dan berdirinya negara ini tidak lepas dari kontribusi santri dan ulama, termasuk dalam resolusi jihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Santri juga harus memiliki nilai moderasi beragama yang kuat,” tuturnya.
Selanjutnya, Prof. KH HD Hidayat, menyampaikan materi mengenai pentingnya pesantren sebagai tempat berkumpulnya orang-orang saleh yang berkomitmen untuk menuntut ilmu dan beribadah. Menurutnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam membentuk insan yang berakhlak dan berpengetahuan.
Tak hanya itu, KH Syarif Rahmat RA. S.Q, MA., dalam paparannya menyampaikan hal serupa, Ia menegaskan pentingnya keberadaan pesantren dalam menjaga keutuhan ajaran Islam. Menurutnya, pendidikan pesantren adalah pendidikan yang menyeluruh dan kokoh. “Majunya pesantren terdapat tiga pola kultur yang utuh dan tidak terguncang, struktur yang tertata dan figur atau pimpinan yang terpercaya,” ujarnya.
Sebagai penutup, narasumber terakhir, Dr. KH Sobari Sutarip M.A., mengungkapkan semuanya terhadap perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi generasi muda. Menurutnya, kecanduan teknologi, khususnya ponsel, menjadi tantangan besar bagi orang tua di era Revolusi Industri 4.0. “Santri yang cerdas harus bijak dalam memanfaatkan teknologi tanpa melupakan tradisi santri. Jika tidak bijak, kita akan tergerus oleh zaman dan menjadi budak teknologi,” pesannya.
Acara Sarasehan Hari Santri ini berlangsung dengan penuh antusiasme para peserta, yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat santri dalam menjaga tradisi, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Pantauan Berita UIN Online, ratusan mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut hadir dalam acara tersebut. Selain kuliah di UIN Jakarta, para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir merupakan santri pada berbagai pesantren di lingkungan sekitar kampus.
Dokumentasi Acara:
(Shely Nurloka/Zaenal M./Raihan Lail Ramadhan/Foto: Muhammad Fahri Afrizal, Hermanudin)