Mahasiswa PBSI UIN Jakarta Terbitkan Jurnal BESTARI
Gedung FITK, BERITA UIN Online— Publikasi ilmiah di perguruan tinggi sudah menjadi keharusan. Selain mendorong spirit akademik sivitas, publikasi ilmiah juga memperkuat kontribusi akademik universitas dengan berbagai indikator seperti peringkat webometrik, jumlah kutipan, dan sebaran artikel.
Guna mengakomodasi spirit penulisan artikel ilmiah, Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, FITK UIN Jakarta menerbitkan Bestari: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya. Jurnal secara resmi diluncurkan, Selasa (16/8/2022) lalu.
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Jakarta, Dr. Makyun Subuki MA, dalam rilis yang diterima BERITA UIN Online, Sabtu (20/8/2022), mengungkapkan penerbitan tidak lepas dari semangat publikasi mahasiswa PBSI sendiri. Sepanjang 2020–2021, ungkapnya, 153 artikel terbit di berbagai jurnal nasional.
“Lalu, sejak Januari hingga Juni 2022, setidaknya sudah 30-an artikel terbit diberbagai jurnal terakreditasi SINTA. Hal tersebut memperlihatkan konsistensi mahasiswa dalam mempublikasikan tulisan di jurnal ilmiah,” ujarnya.
Makyun sendiri berharap kehadiran Jurnal Bestari makin mendorong riset dan publikasi mahasiswa. “Sehingga dinamika kehidupan akdemik semakin maju,” pungkasnya.
Terbitnya Jurnal Bestari sendiri bakal menambah jumlah media publikasi artikel sivitas. Sebelumnya, PBSI telah memiliki Jurnal Dialektika yang terakreditasi SINTA 3. Untuk pengelolaannya, Prodi mempercayakannya kepada mahasiswa PBSI angkatan 2020 dan 2021, yaitu Editor in Chief Fathma Cita Zunurahma(2020 ) maupun Editor Elis Susilawati, Naswah Mirzanty, Oktavianna, dan Selvia Parwati Putri (2020) dan Assitant to Editor-nya Aidahlia dan Rania Rinanta Marito Harahap (2021).
Menanggapi pelucuran Jurnal Bestari tersebut, Dekan FITK UIN Jakarta Dr. Sururin MA sangat mengapresiasinya. Menurutnya, ini membuktikan produktivitas mahasiswa PBSI dalam mempublikasikan tulisan. “Saya atas nama pimpinan menyambut baik atas kreativitas mahasiswa yang tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar terealisasi,” jelas Sururin.
Melalui penerbitan Jurnal Bestari, Sururin berharap, akan terus mengokohkan kontribusi dakwah mahasiswa Muslim. “Jadi, inilah sarana dakwah kita untuk menyebarluaskan, mendesiminasikan karya-karya yang memberikan pencerahan, pengetahuan, mencerdaskan masyarakat, khususnya pengkaji dan pemerhati bahasa Indonesia,” paparnya.
Dalam penerbitannya, sebanyak 27 ahli dari berbagai kampus di Indonesia menyatakan komitmennya menjadi mitra bestari jurnal seperti. Sebagian mitra bestari juga berasal dari IPTABI (Ikatan Tadris Bahasa Indonesia) diantaranya UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sumut, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UIN Raden Mas Sahid Surakarta, Institut Agama Islam Darussalam Blokagung, Banyuwangi, dan UIN Ali Rahmatullah Tulungagung.
Selain dari kampus-kampus di tanah air, mitra bestari juga berasal Aledu Gmbh Jerman. Sebaran mitra bestari tersebut memperlihatkan keseriusan pengelola jurnal dalam mendorong semangat publikasi mahasiswa.
Peluncuran Jurnal Bestari diisi dengan seminar nasional (16/08/2022) dan workshop untuk mitra bestari (18/08/2022). Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut diantarannya, Nur Rohim Yunus, LLM, Ph. D, Editor in Chief Jurnal Cita Hukum Sinta 2 dan terindeks WOS; Didah Hamidah, M.Pd. editor in chief Jurnal Dialektika, Sinta 3)dan Nur Syamsiah, M.Pd. (Dosen PBSI), Syihaabul Hudaa, M.Pd. reviewer jurnal terakreditasi dan Medeley Advisor.
Tito Tri Kadafi mahasiswa yang telah mempublikasikan 6 artikel di berbagai jurnal nasional terakreditasi, mengungkapkan Jurnal Bestari yang dikelola mahasiswa bisa jadi bukti pembumian iklim ilmiah. “Sering kali dunia ilmiah diperkenalkan dengan cara-cara dan tahapan yang kompleks dan hanya lekat dengan mereka yang sudah berprofesi sebagai akademisi, mahasiswa yang cenderung praktis lebih jarang dilekatkan soal itu,” ujarnya.
Mahasiswa berprestasi angkatan 2018 yang baru saja menyelesaikan studi ini berharap jurnal bisa mewadahi bakat penulis artikel mahasiswa. “Semoga jurnalnya bisa keberlanjutan dan jadi best practice buat lingkungan mahasiswa di dalam ataupun luar universitas,” tambah Tito yang menamatkan studinya dengan IPK 3,98 dengan segudang prestasi.
Lebih jauh, editor in chief Fathma Cita menyampaikan undangan bagi para mahasiswa untuk menulis dan mempublikasikan artikelnya di Jurnal Bestari. “Kami mengundang teman-teman mahasiswa untuk mengirimkan tulisan. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun,” ajaknya.
Fatma juga menjanjikan workshop terkait jurnal dengan pembicara pakar-pakar dari UIN Syarif Hidayatullah maupun dari kampus luar akan menjadi kegiatan rutin. Ini dilakukan sebagai apresiasi pengelola kepada mitra bestari dan para kontributor.(zm)