Mahasiswa Magister FAH UIN Jakarta Menyongsong Kancah Internasional Melalui Program Student Mobility
Gedung FAH, Berita UIN Online - Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta, Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum., dengan penuh rasa bangga resmi melepas lima srikandi yang akan mengikuti program International Student Mobility di Malaysia dan Singapura, Kamis (20/02/2025).
Kelima srikandi tersebut terdiri dari empat mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI), yaitu Ilma Nailu Fitriani, Siti Khotijah, Eneng Malihatinnajiah, dan Iin Isnaini, serta satu mahasiswa dari Prodi Magister Bahasa dan Sastra Arab (MBSA), Nabila Rana Darmawan.
Sekretaris Prodi MSKI, Dr. Mauidlotun Nisa’, yang turut mendampingi para mahasiswa, menjelaskan bahwa para mahasiswa akan mempresentasikan hasil riset mereka di acara International Colloquium yang diselenggarakan oleh International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC-IIUM) di Malaysia. Kunjungan budaya, sejarah, dan riset menjadi fokus utama dalam program International Student Mobility kali ini.
Dalam sesi ramah tamah di ruang dekan, Ade memberikan pesan kepada kelima mahasiswi Magister FAH yang telah terpilih dalam program International Student Mobility, “Kesempatan ini adalah langkah penting untuk memperluas wawasan akademik dan budaya. Pengalaman ini tidak hanya sebagai ajang belajar di luar negeri, tetapi juga untuk memperluas jaringan internasional yang akan memperkaya pemahaman kalian terhadap disiplin ilmu yang sedang kalian tekuni. Ini akan memperkaya pengalaman kalian baik secara pribadi maupun akademik. Selalu berusaha menjaga nama baik fakultas dan universitas adalah hal yang sangat penting,” pesannya.
Berdasarkan jadwal, rombongan mahasiswa yang mengikuti ajang International Student Mobility akan segera terbang menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam hal ini, Wakil Dekan Bidang Akademik FAH UIN Jakarta, Dr. Ida Farida, M.Lis., turut mendampingi dan memimpin langsung program ini.
Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik FAH UIN Jakarta yang sekaligus dosen Prodi Ilmu Perpustakaan, mahasiswa akan fokus pada pendalaman literasi informasi, termasuk riset di beberapa perpustakaan besar yang ada di Malaysia dan Singapura. “Tujuan ini untuk mendukung riset mereka dan memberikan wawasan lebih dalam dalam bidang literasi informasi,” ujarnya.
Begitu banyak harapan yang diberikan pada program bergengsi ini, salah satu harapan tersebut disampaikan oleh Dekan FAH, “Saya berharap para mahasiswa dapat kembali dengan pengalaman tak ternilai, dan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk memajukan Fakultas Adab dan Humaniora serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” harapnya.
Perlu diketahui, bahwa program International Student Mobility adalah program pertukaran mahasiswa yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di universitas atau institusi pendidikan di luar negeri, baik dalam jangka waktu singkat maupun panjang. Namun, perlu dicatat bahwa program ini hanya dapat diikuti oleh universitas-universitas yang telah menjalin kerja sama dengan institusi atau universitas di luar negeri. UIN Jakarta menjadi salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang telah menjalin banyak kerjasama dengan berbagai institusi luar negeri, sehingga mampu membuka peluang besar bagi mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam program International Student Mobility ini.
(Iin Isnaini/Rilis Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta)