Mahasiswa KKN Harus Jadi Agen di Masyarakat

Mahasiswa KKN Harus Jadi Agen di Masyarakat

Auditorium, BERITA UIN Online – Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Muhammad Zuhdi mengatakan, mahasiswa calon peserta kuliah kerja nyata (KKN) diminta untuk menjadi agen di masyarakat.

Perguruan tinggi memiliki peran penting bagi kemajuan masyarakat. Karena itu salah satu fungsi perguruan tinggi adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Demikian dikatakan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Muhammad Zuhdi saat memberi pembekalan kepada 4.000 calon peserta KKN di Auditorium Harun Nasution, Jumat (28/2/2020). “Tujuan KKN atau pengabdian kepada masyarakat di antaranya untuk memberikan bukti bahwa perguruan tinggi tidak menjadi menara gading,” katanya.

Zuhdi menegaskan bahwa perguruan tinggi sebagai penyemai ilmu pengetahuan harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Hal yang sama juga harus dilakukan oleh para mahasiswa agar untuk mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat.

Menurut dia, ilmu yang dimiliki mahasiswa jangan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk masyarakat atau orang banyak. Artinya ilmu harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat atau orang lain sehingga ilmu terus berkembang.

Khairunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain,” ujar Zuhdi seraya mengutip sebuah hadis Rasulullah SAW.

Pada bagian lain, Zuhdi juga meminta agar mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di daerah harus kreatif dan inovatif. Masyarakat masih membutuhkan bimbingan dan bantuan sehingga terbuka wawasan, pengetahuan, serta keterampilannya.

Namun, Zuhdi mengingatkan mahasiswa yang melakukan KKN di daerah nanti jangan mengambil peran orang lain. Sebaliknya, mahasiswa harus menjadi agen dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi.

“Jika ada guru maka jangan peran guru itu kemudian diambil alih. Tetapi sebaliknya mahasiswa harus membantu malakukan pemberdayaan guru, misalnya mengajarkan metodologi mengajar atau kegiatan peningkatan kapasitas guru lainnya,” jelasnya. (ns)