Mahasiswa Eks Peserta KKN Bantu Warga Lebakmuncang
Bandung, UINJKT Online – Sejumlah mahasiswa eks peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) bekerja sama dengan PT Pertamina Tbk memberikan bantuan berupa reaktor biogas kepada sejumlah warga di Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/11). Bantuan diberikan kepada sedikitnya 20 KK yang terdapat di tujuh kampung, yakni Margahayu, Cilember, Cibadak, Baru Sampe, Warung Caringin, Selong, dan Pasir Kemir.
Rudi Sastiawan, Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina mengatakan, bantuan reaktor atau digister biogas diharapkan dapat dimanfaatkan warga sebagai salah satu pengganti energi alternatif bagi keperluan rumah tangga, seperti memasak dan sebagainya. Namun, guna memenuhi kebutuhan sekitar 3.000 KK yang ada di Desa Lebakmuncang, Rudi juga berharap warga dapat bergotong royong membuat digister sederhana dan bersifat semi permanen.
"Mengingat adanya keterbatasan, Pertamina tidak dapat memberikan bantuan kepada seluruh warga atau KK. Yang penting bagaimana warga di sini (Desa Lebakmuncang) dapat membuat sendiri peralatan digister meski secara sederhana," katanya.
Buyung Syahid Abdullah, salah satu eks peserta KKN, menjelaskan, saat dilaksanakan KKN pada Juli-Agustus 2008 lalu, sebagian warga Desa Lebakmuncang memiliki potensi dalam pengadaan biogas, yakni berupa limbah ternak sapi. Setelah itu, ia lalu menggandeng Pertamina untuk pengadaan digister untuk mengolah limbah organik tersebut menjadi gas metan. "Langkah pertama kami awali dengan survey, kemudian warga sekitar diberi penyuluhan. Langkah berikutnya, kami lantas menghubungi pihak Pertamina untuk pengadaan peralatannya," ujar mahasiswa semester VII Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itu.
Menurut Buyung, warga mulanya belum memahami secara detail bagaimana proses anaerobik limbah hewan ternak dapat berubah menjadi sebuah energi alternatif. Namun, setelah mendapat bantuan Pertamina dan dilakukan simulasi proses pembutannya, warga kemudian merespon dengan positif. "Alhamdulillah, warga akhirnya memahami dan mereka mau mengganti kebiaaan menggunakan bahan bakar kayu dengan biogas," katanya.