LPM Institut UIN Jakarta Gelar Dies Natalis ke-39 Tahun

LPM Institut UIN Jakarta Gelar Dies Natalis ke-39 Tahun

Gedung Rektorat, Berita UIN Online– Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Dies Natalis ke-39 tahun di Aula Student Center, Sabtu (23/12/2023). Kegiatan diisi dengan berbagai acara, salahsatunya seminar bertema “Independensi Pers Mahasiswa dalam Berekspresi”.

Pemimpin Umum LPM Institut, Muhammad Naufal Waliyyuddin, dalam keterangannya mengungkapkan jika kegiatan dies natalis digelar tidak hanya sebagai momen ulang tahun, tapi juga sebagai momentum untuk memperkuat identitas, semangat, dan sinergi di antara anggota dan alumni LPM Institut.

“Perjalanan panjang LPM Institut telah menciptakan fondasi kuat, dan Dies Natalis menjadi kesempatan untuk merenung atas pencapaian, tantangan, dan harapan masa depan,” kata Naufal.

Naufal berharap, berbagai kegiatan yang digelar untuk memeriahkan dies natalis ke-39 tahun ini sebagai jalan untuk mempererat hubungan, membangun kebersamaan, serta menunjukkan kepada dunia luar tentang dedikasi dan kontribusi positif LPM Institut baik di kampus maupun luar kampus.

Pemilihan tema ‘Independensi Pers Mahasiswa dalam Berpendapat’, lanjutnya didasarkan pada hadirnya kritik atas independensi peras, termasuk pers mahasiswa sendiri.  “Padahal sangat jelas LPM Institut berpihak terhadap kebenaran dan publik khususnya civitas academica UIN Jakarta. Sesuai dengan visi LPM Institut yaitu menyuarakan kebebasan, keadilan dan kebenaran,” tegasnya.

Seminar Independensi Pers Mahasiswa dalam Berekspresi ini menghadirkan narasumber Ade Wahyudin dan Erika Tanjung. Diketahui, Ade merupakan pengurus pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, sedang Erik Tanjung berkegiatan di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta.

Sejumlah tamu undangan juga turut hadir dalam seminar dies natalis. Diantaranya, Ketua Forum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Muhammad Ansorullah, anggota LPM Institut, mahasiswa UKM serta berbagai pers mahasiswa universitas di Jabodetabek.

Dalam sambutannya, Muhammad Ansorullah mengungakpan peran penting LPM Institut di kampus sebagai kontrol sosial dan garda terdepan mahasiswa khususnya UKM dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya. “LPM Institut memberikan informasi dan pemberitaan yang sangat akurat dan bekerja secara profesional sebagai seorang jurnalis,” katanya.

Ade Wahyudin selaku Direktur Eksekutif LBH Pers menjelaskan mengenai perlunya pers mahasiswa menjaga independensi dan militansi. Poin-poin yang disampaikan meliputi kesadaran berekspresi di kampus, menghargai kebebasan berekspresi tanpa takut represi dan diskriminasi dan etika komunikasi, toleransi dan kebebasan berpendapat dengan menghormati hak-hak orang lain.

Sedangkan Erick Tanjung menjelaskan situasi kebebasan pers jelang pemilu 2024. Beberapa poin juga disampaikan seperti kesadaran berekspresi di kampus dan peran mahasiswa, lembaga pers mahasiswa, dosen, dan civitas academica lainnya dalam menjalankan kebebasan berekspresi di kampus.

Acara puncak Dies Natalis ke-39 LPM Institut yaitu sharing sessions dengan alumni dan pemotongan tumpeng. Acara dimulai pukul 19.00 WIB. Dihadiri dengan pendiri LPM Institut Safari ANS serta alumni lainnya seperti Nanang Syaikhu, Ade Alawi, M.S Wibowo dan beberapa alumni yang sudah bekerja di media arus utama. Diakhiri dengan pentas seni bakal calon anggota LPM Institut dan musik dari UKM KMM Riak. (LPM/Deasy Rahayu/FNH)