LP2M UIN Jakarta Gelar Coaching Clinic untuk Persyaratan Kenaikan Jabatan Fungsional Guru Besar
Ruang Diorama, Berita UIN Online — UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), mengadakan Coaching Clinic Persyaratan Kenaikan Jabatan Fungsional Guru Besar, di Ruang Diorama, lantai dasar Auditorium Harun Nasution pada Jumat (02/08). Acara ini bertujuan untuk membekali calon-calon guru besar dengan pemahaman yang mendalam mengenai persyaratan substantif untuk kenaikan jabatan fungsional.
Sebanyak 47 calon guru besar dari berbagai fakultas yaitu, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Ushuluddin (FU), serta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), hadir untuk mengikuti acara tersebut.
Acara tersebut dibuka dengan sambutan Ketua LP2M UIN Jakarta, Prof. Amelia Fauzia, Ph.D yang mengungkapkan bahwa coaching clinic sangat penting untuk menunjang para dosen dalam menjadi guru besar untuk mendorong UIN Jakarta menjadi universitas yang bereputasi. “Acara Coaching Clinic menjadi penting untuk para dosen yang ingin melanjutkan jabatan akademik menjadi guru besar,” ungkapnya.
Wakil Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., S.H., M.H., M.A., menyambut baik terselenggaranya acara tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan dalam rangka membimbing calon-calon guru besar agar tidak salah langkah dalam menjalani proses kenaikan jabatan fungsional. Ia juga mengungkapkan bahwa UIN Jakarta telah menciptakan batu loncatan baru, yakni 57 guru besar yang sudah ditetapkan baru-baru ini.
Acara tersebut menghadirkan 5 narasumber yakni narasumber pertama, Kepala Subdirektorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi, Muhammad Aziz Hakim, M.H., memaparkan bahwa persyaratan naik jabatan akademik menjadi guru besar memiliki beberapa perubahan pada tahun ini. Namun perubahan persyaratan ini dinilai tidak menyulitkan para dosen untuk naik jabatan akademik guru besar.
Pada materi kedua, Guru Besar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Prof. Yanwar Pribadi, Ph.D. menjelaskan bagaimana Peluang Kepenulisan Studi Antardisiplin: Kajian Antaragama. Prof. Yanwar menjelaskan berbagai contoh kajian agama, serta teknis penulisan artikel yang sesuai dengan standar internasional. Kemudian juga memberikan berbagai contoh publikasi artikelnya yang sudah terbit di jurnal berbagai negara.
Untuk persyaratan kenaikan jabatan guru besar dijelaskan oleh Ketua Tim SDM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Naily Ulva Sa’adah, S.Kom., mengenai syarat data, syarat khusus, serta syarat tambahan mengenai persyaratan kenaikan jabatan guru besar beserta alur proses jabatan fungsional di dalamnya.
Selanjutnya pada sesi keempat disampaikan oleh Prof. Dr. Rena Latifa, M.Psi., dengan materi Meniti Jalan Menuju Guru Besar. “Tujuan coaching ini adalah untuk memastikan serta menemani Bapak/Ibu dosen untuk menjadi guru besar,” ujar Rena. Dalam sesi berikutnya, dibahas juga mengenai cara meningkatkan skills meneliti dan publikasi setelah sebelumnya membahas tujuan nilai luhur diri dalam sisi psikologi.
Materi terakhir mengenai Tips dan Trik Menjadi Guru Besar, disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ambran Hartono, M.Si. Prof. Ambran memberikan tips dan trik menjadi guru besar melalui pengalamannya pada saat itu. Ia berharap, agar peserta yakni para dosen yang tergabung dapat mengambil pelajaran serta pengajaran untuk menjadi guru besar. “Bapak/Ibu dosen, dahulu mahasiswa saya yang terlebih dahulu menjadi profesor. Jadi, saya kira tidak ada salahnya untuk memperjuangkan gelar serta jabatan tertinggi,” jelas Ambran.
Acara tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif bagi para calon guru besar, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menjalani proses kenaikan jabatan fungsional.
(Aida Adha Siregar/Shely Nurloka/Fauziah M./Syarifah Nur K./Melva Evangelyn)