Lolos Kuliah di Fikes UIN Jakarta, 60 Santri Ikuti Program Matrikulasi
Gedung Fikes, BERITA UIN Online— 60 santri yang berhasil lolos seleksi menjadi mahasiswa baru Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Jakarta melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag secara resmi memulai program matrikulasi perkuliahan. Program ini bakal mereka ikuti mulai hari ini, Senin 21 Agustus hingga Sabtu 28 Oktober 2023 mendatang.
Pembukaan program matrikulasi sendiri berlangsung di Auditorium Fikes UIN Jakarta, Senin (21/8/2023) dengan dibuka langsung oleh Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D. Turut mendampingi pembukaan Dekan Fikes Dr. Zilhadia M.Si.Apt. dan Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly Direktorat PD Pontren Pendis Kemenag RI Dr. K.H. Mahrus MA.
Data akademik Fikes mencatat, ke-60 mahasiswa baru peserta program matrikulasi ini tersebar di sejumlah prodi Fikes. Rinciannya, 20 orang mahasiswa baru pada Prodi Farmasi, 20 orang pada Prodi Ilmu Keperawatan, dan 20 orang pada Prodi Kesehatan Masyarakat.
Program matrikulasi, Dekan Zilhadia mengungkapkan, akan diikuti ke-60 mahasiswa baru Fikes program PBSB selama hampir dua bulan ke depan. Mereka akan mendapatkan penguatan materi pelajaran yang mereka butuhkan ketika menempuh perkuliahan di berbagai prodi Fikes.
“Untuk materinya, santri dapat paparan persiapan perkuliahan dengan mata kuliah Fisika, Kimia, Biologi. Tiap pagi juga ada murojaah, bahasa Inggris. Dan hari-hari tertentu dapat Seni,” katanya.
Kasubdit Mahrus menyambut positif pelaksanaan program matrikulasi bagi mahasiswa Fikes berlatar santri yang lolos melalui PBSB. Menurutnya, program ini penting karena tidak semua sekolah atau madrasah di lingkungan pesantren memberikan pelajaran umum dengan kualitas setara.
“Ini relevan dan penting diikuti mahasiswa PBSB. Semoga adik-adik mahasiswa bisa lebih cepat menangkap pelajaran. Saya senang, matrikulasi betul-betul memberikan manfaat,” ungkapnya.
Sementara dalam sambutannya, Rektor Asep Jahar menyampaikan selamat datang bagi para mahasiswa baru Fikes melalui program PBSB. Menurutnya, para santri yang meneruskan pendidikan tinggi dengan bidang keilmuan seperti ilmu kesehatan patut diapresiasi.
Melalui mereka, sebutnya, diharapkan terlahir tenaga-tenaga kesehatan dengan pengetahuan kesehatan memadai sekaligus memiliki pengetahuan Islam yang kuat. Untuk itu, Rektor agar para mahasiswa Fikes peserta PBSB mengikuti pendidikan matrikulasi sebaik-baiknya.
“Kita harapkan semoga mereka bisa mengikuti perkuliahan di UIN Jakarta dengan hasil baik dan kembali mengabdi di pesantren untuk mengembangkan ilmu sekaligus membantu pengembangan pesantren,” paparnya.
Diketahui, PBSB merupakan salah satu program beasiswa pendidikan pendidikan tinggi bagi para santri pondok pesantren dari berbagai pesantren se-Indonesia. UIN Jakarta sendiri merupakan salah satu perguruan tinggi sasaran program PBSB bersama 22 perguruan tinggi lainnya.
Di UIN Jakarta sendiri, perkuliahan santri melalui PBSB diimplementasikan melalui dua fakultas, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Pada fakultas pertama, total 25 santri dibiayai untuk meneruskan pendidikan tinggi di Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter.
Sedang di fakultas kedua, program PBSB mendapatkan kuota 60 santri yang disebar di tiga jurusan. Masing-masing Prodi Farmasi (20 orang), Prodi Kesehatan Masyarakat (20 orang), dan Prodi Ilmu Keperawatan (20 orang). (HMN/ANM/IM/ZM)