Lima Mahasiswa Terima Beasiswa Gus Dur
Gedung FAH, BERITA UIN Online— Lima mahasiswa berhasil terpilih menjadi penerima Beasiswa Gus Dur Tahun 2022 dari program kerjasama Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta dan Wahid Foundation. Penerimaan beasiswa dilakukan secara langsung oleh kelima mahasiswa penerima di Ruang Sidang Utama, Gedung FAH, UIN Jakarta, Jumat (13/5/2022).
Kelima mahasiswa penerima beasiswa adalah Ahmad Sya’ban Firdaus, Auramanur Ja’far Sidiq, Hayatun Nufus, Nur Adinda Salsabila dan Rizki Ulfa Hadi. Masing-masing berasal dari fakultas dan program studi berbeda di UIN Jakarta.
Penyerahan beasiswa sendiri dilakukan oleh Dekan FAH UIN Jakarta Saiful Umam Ph.D disaksikan Direktur Wahid Foundation Yenni Wahid. Begitu juga kelima mahasiswa penerima turut hadir untuk menerima beasiswa.
Dalam sambutannya, Saiful mengungkapkan kelima mahasiswa penerima berhasil terpilih setelah melalui serangkaian seleksi ketat. Ia berharap beasiswa yang diterima bisa membantu mereka melakukan penelitian skripsi dengan optimal.
“Kami melihat bahwa menyusun skripsi, melakukan penelitian, mencari bahan, bahkan melakukan wawancara, bagi seseorang itu juga perlu biaya dan saya pikir ini menjadi penting untuk dipikirkan supaya riset yang dilakukan oleh mahasiswa bisa maksimal karena didukung oleh dana riset,” katanya.
Lebih lanjut Saiful menuturkan, beasiswa ini sengaja diberikan dan didedikasikan kepada sosok KH Abdurrahman Wahid. Presiden keempat RI ini merupakan sosok dengan aktifitas dan pemikiran luar biasa dalam kehidupan keislaman dan keindonesiaan.
Beasiswa sendiri diberikan untuk tahun kedua setelah tahun sebelumnya terpilih sejumlah penerima beasiswa yang sama. Ia juga berharap beasiswa yang sama bisa diperluas jangkauannya di tahun-tahun mendatang.
"Mudah-mudahan kalau nanti tahun depan ada lagi, mudah-mudahan masih ada, kita bisa mengikutkan calon dari perguruan tinggi lain sehingga kemudian bisa menjadi lebih kompetitif,” ujarnya.
Sementara itu, Yenni yang juga puteri almarhum Gus Dur berharap beasiswa ini bisa turut mendorong kajian lebih dalam tentang kekayaan pemikiran dan kiprah Gus Dur. “Kita berharap bahwa ini bisa memfasilitasi anak muda sekarang untuk bisa mengungkapkan pemikirannya, karyanya dan pikiran-pikirannya," harapnya.
Selain itu, ia juga berharap beasiswa untuk studi tentang Gus Dur juga menumbuhkan semangat keislaman dan kebangsaan generasi milenial yang inklusif. "Bisa memfasilitasi agar mahasiswa bisa seperti Gus Dur, lebih multidimensional, melihat masalah juga lebih komprehensif," tambahnya. (zm)