Lawatan ke Jerman: UIN Jakarta Inisiasi Kerjasama dengan Berlin State Library

Lawatan ke Jerman: UIN Jakarta Inisiasi Kerjasama dengan Berlin State Library

Jakarta, Berita UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah melakukan inisiasi kerjasama dengan The Staatsbibliothek zu Berlin-Preußischer Kulturbesitz atau Berlin State Library—Prussian Cultural Heritage. Kerjasama diharap menjadi modal transformasi perpustakaan di lingkungan UIN Jakarta menjadi penyimpanan naskah sekaligus pusat membaca, meneliti, dan berbagai kegiatan akademik lainnya.

Demikian benang merah lawatan pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset-akademik Jerman sepanjang Senin-Jumat (12-17/11/2023). Kunjungan pimpinan dipimpin langsung Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar M.A., Ph.D.

Turut mendampingi kunjungan, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. Imam Subchi M.A., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Din Wahid M.A., Ph.D., dan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional Prof. Maila Dinia Husni Rahiem M.A., Ph.D.

Diketahui, setelah sebelumnya berkunjung ke Leibniz University Hannover dan Leipzig University dan menginisiasi kerjasama dengan dua universitas tersebut, Rektor dan tim melakukan kunjungan ke The Staatsbibliothek zu Berlin - Preußischer Kulturbesitz atau Berlin State Library—Prussian Cultural Heritage. Kunjungan ke perpustakaan ilmiah terbesar Jerman sekaligus pemasok literatur nasional dan internasional ini dilakukan sebagai rangkaian inisiasi kerjasama internasional UIN Jakarta.

 

Berlin State Library_5 (1)

Sebagai informasi, Berlin State Library merupakan salah satu perpustakaan ilmiah terbesar sekaligus pusat penyimpanan naskah terbanyak dunia di Jerman. Total koleksi kepustakaan diproyeksi lebih dari 11 juta volume bahan cetakan. Seluruh naskah ini merupakan hasil pengumpulan sejak perpustakakan ini berdiri pada tahun 1661.

Koleksinya terdiri dari lebih dari 2,2 juta karya cetak dan bahan-bahan lain yang unik. Koleksi khusus termasuk diantaranya manuskrip Barat dan Oriental, data adminitrasi perkebunan dan simpanan, koleksi pribadi, peta, dan surat kabar bersejarah. Bahkan pada koleksi cetak, beberapa jurnal UIN Jakarta seperti Studi Islamika sudah masuk dalam database perpustakaan.

Selain naskah cetak, Berlin State Library juga memiliki koleksi kepustakaan lebih dari 10 juta bentuk mikroform dan lebih dari 12 juta dokumen berupa grafis. Selain itu, jumlah data digitalnya terus bertambah.

Kualitas koleksi dan beragamnya layanan menjadi ciri prestise khusus perpustakaan ini sehingga dikenal di seluruh dunia. Layanan perpustakaan dirancang untuk membantu pengguna melakukan penelitian di perpustakaan ini, menggunakan database yang tersedia. Seluruh dokumen atau koleksi perpustakaan yang sudah digitalisasi dapat diakses di seluruh dunia dan menjadikannya bermanfaat untuk tujuan penelitian ilmiah banyak peneliti.

Sementara itu, kunjungan rombongan pimpinan ke perpustakaan ini diterima langsung Prof. Matthias Kaun dan Dr. Thoralf Hansteun. Profesor Kaun merupakan Kepala Departemen Asia Timur, sedang Dr. Thoralf Hanstein merupakan penanggungjawab koleksi manuskrip Indonesia.

Dalam kunjungan ini, Rektor dan rombongan melakukan audiensi dan menyampaikan inisiasi kerjasama. Selain itu, Rektor dan rombongan berkesempatan melihat beberapa manuskrip nusantara yang sudah berusia ratusan tahun.

Pada kesempatan ini, Profesor Kaun menjelaskan koleksi sastra Asia Tenggara Departemen Asia Timur paling banyak tersimpan di perpustakaan Jerman ini.  Koleksi sastra ini berupa karya dalam bahasa asli dari Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei, Indonesia, Timor Timur dan Filipina.

Sebagian besar merupakan karya sastra tradisional masing-masing negara serta publikasi dari bidang humaniora, ilmu sosial, dan hukum. Dari total koleksi Asia Tenggara, koleksi terbesarnya adalah sastra Melayu dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei serta sastra dari Thailand dan Vietnam.

Khusus untuk koleksi asal Indonesia, Dr. Thoralf menambahkan, para peneliti yang tertarik dapat mengakses manuskrip-manuskrip tersebut melalui portal https://qalamos.net/. Qalamos menyediakan akses langsung ke metadata dan salinan digital koleksi naskah Oriental di Jerman.

Database Qalamos sendiri terdiri dari sekitar 135.000 kumpulan data manuskrip dari tradisi aksara Asia dan Afrika yang berisi deskripsi 120.000 objek fisik yang ditulis dalam lebih dari 160 bahasa dan 80 aksara.

Dalam kunjungan ini, Rektor Asep Jahar mengungkapkan keinginan UIN Jakarta untuk kerjasama lebih erat lagi dengan Berlin State Library. Kerjasama, jelasnya, harus dilakukan langsung antar lembaga UIN Jakarta dan Berlin Stat Library. “Bukan hanya kerjasama antar individu, namun juga kerjasama antar lembaga,” katanya.

UIN Jakarta, sebutnya, bisa belajar dari Berlin State Library yang berhasil mentransformasi dari sekedar tempat menyimpan naskah menjadi pusat pengetahuan dan area nyaman untuk membaca, meneliti dan berkegiatan akademik. Ini tidak lepas dari pengalaman Berlin State Library dalam meramaikan perpustakaan dengan berbagai program menarik.

Diketahui, untuk meramaikan perpustakaan, pengelola Berlin State Library aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menarik minat publik untuk datang. Diantaranya dengan menggelar diskusi, webinar, workshop, pertemuan kelompok peneliti, klab buku dan lainnya. Dengan begitu, perpustakaan menjadi lebih hidup dan terus menjadi nadi kemajuan sastra dan pengetahuan.

 

Berlin State Library_3 (1)

Profesor Kaun dalam sambutannya menyampaikan pentingnya digitalisasi perpustakaan dan mendorong program digitalisiasi juga terlaksana di perpustakaan UIN Jakarta. Pihaknya, lanjutnya, menyambut baik undangan UIN Jakarta untuk diadakan webinar terkait revitalisasi dan digitalisasi perpustakaan dan bersemangat untuk sharing pengalaman pengelolaan perpustakaan.

Berlin State Library juga, tambahnya, menyambut jika ada dosen atau mahasiswa UIN Jakarta yang berminat meneliti dalam waktu singkat di perpustakaan ini. Sedang untuk riset perpustakaan dalam jangka waktu lama diperlukan proses administrasi yang cukup panjang.

Lebih jauh, Profesor Kaun mengapresiasi publikasi UIN Jakarta dimana terdapat 41 jurnal bereputasi dan 4 diantaranya sudah terindeks pada system index bereputasi Scopus. “Ini adalah kekayaan luar biasa dan kami berminat juga memasukkan dalam database perpustakaan,” tambahnya.

Melihat kemajuan digitalisasi Berlin State Library, Warek Imam Subchi berharap publikasi digital open access bisa terimplementasi melalui UIN Press sebagai penerbit resmi universitas. Terlebih, UIN Press kini sudah aktif kembali, bahkan menjadi anggota Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI. (Laporan Maila Dinia Husni Rahiem/FNH/ZM)