Latih Mahasiswa Menulis, FAH Gelar Workshop Jurnalistik

Latih Mahasiswa Menulis, FAH Gelar Workshop Jurnalistik

Gedung FAH, BERITA UIN Online – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta menggelar Workshop Jurnalistik pada 28 Januari dan 31 Januari. Acara bertajuk “Trik Menulis Pemberitaan yang Baik dan Benar” itu diikuti oleh sekira 100 mahasiswa secara luring dan daring.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Usep Abdul Matin, dalam sambutan pembukaannya, Jumat (28/1/2022),  mengatakan, Workshop Jurnalistik bagi mahasiswa sangat penting. Hal itu bertujuan guna memberi bekal keterampilan menulis dan menyediakan ruang bagi mahasiswa menjadi jurnalis.

Namun, menurut Usep, keterampilan menulis berita saja tidak cukup. Mahasiswa juga diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai bagaimana trik menulis yang baik baik dan benar.

“Karena itu dalam pelatihan ini kita undang beberapa praktisi jurnalistik untuk mengajari para peserta menulis dan mengembangkan berita sesuai kaidah-kaidah penulisan jurnalistik,” katanya.

Usep menambahkan, ada empat pemateri yang akan mengisi pada worksop jurnalistik kali ini. Mereka adalah Sholahuddin Al Ayyubi (Jurnalis Bisnis Indonesia), Andhika Prasetyo (Jurnalis Media Indonesia), Nanang Syaikhu (Jurnalis BERITA UIN TV), dan Soraya Permatasari (Editor Kantor Berita Bloomberg Wilayah Asia Tenggara).

Para pemateri dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama pada 28 Januari 2022 menampilkan Sholahuddin Al Ayyubi dan Andhika Prasetyo. Sedangkan sesi kedua pada 31 Januari 2022 menampilkan Nanang Syaikhu dan Soraya Permatasari.

“Dalam satu sesii, kedua narasumber kita tampilkan dalam bentuk diskusi panel di waktu berbeda,” jelas Usep.

Sholahuddin Al Ayyubi dalam paparannya mengatakan, menulis berita yang baik dan benar intinya harus sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.

“Kaidah tersebut di antaranya dapat dimulai dari bagaimana menulis sebuah judul berita,” katanya.

Dalam penulisan judul berita, Sholahuddin di antaranya menyebutkan sedikitnya ada tiga cara. Pertama judul harus ditulis secara menarik agar membuat penasaran pembaca; kedua, bersifat ekspresif; dan ketiga, to the point atau tembang langsung.

“Judul-judul semacam itu biasanya selalu membuat orang tertarik dan penasaran untuk membaca isinya,” katanya.

Menurut Sholahuddin, untuk membuat judul berita yang menarik dan membat pembaca penasaran di antaranya ditulis tak lebih dari tujuh kata. Kemudian, judul juga harus menerminkan isi berita atau terkait dengan lead dalam paragraf pertama tulisan.

Lead atau kepala berita adalah kalimat yang menjelaskan isi secara keseluruhan yang dirangkum di dalam satu paragraf berita. Lead biasanya ditulis maksimal sebanyak 17 kata,” jelasnya.

Selain menuliskan judul dan lead yang menarik, berita juga perlu didukung dengan kutipan pendukung. Artinya, setelah berita diuraikan secara kronologis, ditambah kutipan langsung dari narasumber dengan ditandai tanda petik.

Lalu yang terakhir, dapat pula ditulis berupa informasi tambahan sebagai latar belakang berita. (ns)