Kunjungi Kemlu RI, UIN Jakarta Nyatakan Siap Dukung Soft Diplomacy Indonesia
Jakarta, BERITA UIN Online— Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) siap mendukung pembangunan masyarakat Afganistan melalui pendidikan. Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) sendiri menjadikan pendidikan sebagai bagian soft diplomacy Pemerintahan Indonesia di negara tersebut.
Demikian benang merah hasil pertemuan perwakilan UIN Jakarta saat beraduensi ke Kemlu RI, Kamis (27/7/2023). Pada pertemuan ini, perwakilan UIN Jakarta diterima langsung Direktur Asia Selatan dan Tengah Y. Jatmiko Heru Prasetyo di kantornya, Kantor Kemenlu, Jalan Pejambon No. 6, Jakarta Pusat.
Perwakilan UIN Jakarta sendiri dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid M.A., Ph.D. Turut mendampinginya Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Amelia Fauzia M.A., Ph.D, Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional Maila Dinia Husni Rahiem M.A., Ph.D., dan Fungsional Kerjasama Noviati SE.
Dalam paparannya, Direktur Jatmiko mengungkapkan pendidikan sebagai salahsatu perhatian pemerintah Indonesia bagi masyarakat Afghanistan. Salahsatunya dengan memberikan program beasiswa bagi calon mahasiswa dari Afghanistan.
Direktur Jatmiko menambahkan, beasiswa sendiri merupakan bentuk soft diplomacy yang ditempuh pemerintah Indonesia kepada Afganistan. Setelah Pemerintahan Taliban memimpin Afghanistan, Kedutaan Indonesia di Kabul memiliki tugas menjalankan misi kemanusiaan Indonesia.
“Tiga kegiatan yang dilakukan berfokus pada perlindungan perempuan, pembinaan ulama, dan pemberian kesempatan pendidikan tinggi,” paparnya.
Merespon itu, Warek Din Wahid menyampaikan kesiapan UIN Jakarta menerima calon mahasiswa dari Afghanistan dan memuji soft diplomacy jalur pendidikan sebagai langkah yang positif. “UIN Jakarta siap menjadi bagian penting melalui bidang pendidikan tinggi,” ujarnya.
UIN Jakarta sendiri, ujarnya, telah melalukan serangkaian pembicaraan tentang pemberian beasiswa untuk Afghanistan dengan Direktorat Asia Selatan dan Tengah Kemlu RI. Beberapa negara sendiri telah menyatakan komitmen serius menyediakan beasiswa seperti Qatar melalui Program Education for All bagi 30 mahasiswa Afghanistan tiap tahunnya. Begitu juga pemerintah Norwegia.
Berdasarkan periode pendaftaran masuk calon mahasiswa baru UIN Jakarta, Maila Dinia Husni Rahiem menambahkan, para mahasiswa Afghanistan maupun mahasiswa internasional lain masih bisa mendaftar masuk untuk tahun akademik 2023 ini. “Selambatnya pada bulan November 2023 agar bisa mengikuti kursus bahasa Indonesia intensif, termasuk menerima orientasi di lingkungan yang baru,” tambahnya.
Selain dari Afghanistan, Maila juga berharap Kemlu RI bisa mendukung upaya UIN Jakarta memberikan peluang belajar bagi calon-calon mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Asia Tengah. Sejumlah perwakilan negara dari kawasan terkait seperti Uzbekistan sendiri sudah melakukan audiensi dengan UIN Jakarta.
“Saat ini terdapat satu mahasiswa dari Asia Tengah (Turkmenistan) dan satu lagi akan mulai perkuliahan di semester September 2023. Namun belum ada negara lainnya di Asia Tengah,” ujarnya.
Terakhir, Profesor Amelia Fauzia menambahkan, UIN Jakarta juga bisa melakukan riset dan kegiatan pengabdian masyarakat langsung kepada masyarakat Afghanistan jika kondisi sudah memungkinkan. Apalagi misi kemanusiaan RI di Afganistan terfokus pada pembangunan kehidupan sosial setempat seperti perlindungan perempuan, pembinaan ulama, dan pemberian kesempatan pendidikan tinggi. (Dzikri Rahmatullah/MDHR/ZM)