Kuliah Umum Magister Fakultas Adab dan Humaniora Soroti Relasi Budayawan dan Politik
Teater FAH, BERITA UIN Online— Program Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI) serta Magister Bahasa dan Sastra Arab (MBSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) menggelar stadium general dengan tema Budayawan dan Politik: Kolaborasi atau Konflik?. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring-luring ini digelar di Ruang Teater Lantai 5 Gedung FAH, Rabu (12/7/2023).
Kuliah umum dibuka langsung Dekan FAH Dr. Ade Abdul Hak S.Ag., S.S., M.Hum. Dipandu Ibnu Kharis M.Hum, kuliah umum menghadirkan dua narasumber, Sejarawan dan Dosen Ilmu Politik Universitas Nasional Dr. Andi Achdian dan Sejarawan sekaligus Kurator Museum Bonnie Triyana.
Dalam paparannya, Andi Achdian memandang politik dalam artian luas bukan hanya sekadar politik praktik dalam elektoral atau pemerintahan, tapi keinginan melakukan sebuah transformasi sosial di dalam masyarakat dan lain sebagainya.
“Politik tetap muncul walaupun pada satu sisi dibuat dalam teknokrasi. Saya kira kita semua punya hasrat itu ketika di bangku kuliah. Saya ingin menjadi seseorang yang punya kontribusi kepada lingkungan dan masyarakat. Itulah ciri khas yang digambarkan negara berkembang,” tandasnya.
Sejarawan dan kurator museum, Bonnie Triyana, mengemukakan hubungan di antara kedua kategori intelektual yang sebetulnya dialektis atau kelas dominan berkuasa tidak melulu melahirkan intelektual tradisional, tapi juga bisa organik—kesadaran untuk ikut menggerus hegemoni.
“Orang-orang intelek itu tidak boleh terkotori oleh politik. Orang intelektual terlibat di dalam politik yang seolah-olah sekarang harus dipisahkan karena ada gambaran politik itu kotor. Politik itu korup tidak sepenuhnya salah, tapi yang harus kita lihat adalah bagaimana pengalaman hidup kita di Indonesia membentuk persepsi kita terhadap politik,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Dekan Ade Abdul Hak mengapresiasi positif kegiatan kuliah umum ini. “Untuk selanjutnya mudah-mudahan menjadi inspirasi teman mahasiswa terutama yang sedang S-2 ini. Kajian ini bisa sampai menjadi sebuah produk artikel atau karya ilmiah yang bisa diterbitkan dalam mewujudkan visi fakultas atau universitas,” harapnya.(Fayza Rasya/ZM)