Kolokium Pengkajian Islam ke-5 Digelar, 45 Paper Terpilih Dipresentasikan

Kolokium Pengkajian Islam ke-5 Digelar, 45 Paper Terpilih Dipresentasikan

Lombok, BERITA UIN Online— Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta menggelar konferensi tahunan International Colloqium on Interdisciplinary Islamic Studies (ICIIS) ke-5 tahun 2022 di Lombok, Rabu ini (19/10/2022). Konferensi yang direncanakan digelar hingga hari Kamis (19/10/2022) ini diharap bisa menghadirkan kontribusi lembaga akademik bagi kehidupan sosial pasca Pandemi Covid 19 dalam tiga tahun terakhir.

Konferensi bertajuk 'Religion, Education, and Science on Technology Towards a More Inclusive and Sustainable Future' ini dibuka langsung Direktur SPs UIN Jakarta Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar MA. Turut hadir pada pembukaan itu Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Thahir MA dan para pejabat dari berbagai perguruan tinggi mitra penyelenggara seperti UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan Umma University of Kenya.

Dalam pembukaannya, Direktur Asep mengungkapkan, ICIIS yang digelar rutin sejak lima tahun terakhi ini digelar untuk kali kelima di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, kegiatan juga digelar dengan topik tidak lepas dari realitas kehidupan masyarakat yang dihadapkan pada situasi pandemi Covid 19 sejak hampir tiga tahun terakhir.

“Dalam hampir tiga tahun ini, kita dihadapkan pada situasi pandemi yang menuntut berbagai aktifitas dilakukan secara fleksibel. Dan, kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari bagaimana dunia akademik bisa turut berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat pasca pandemi," ujarnya.

Guru Besar Sosiologi Hukum Islam ini menambahkan, topik utama konferensi yang mencakup bidang agama, sains, pendidikan, dan teknologi juga tidak lepas dari keinginan UIN Jakarta dan perguruan tinggi mitra dalam memahami dan menemu solusi kehidupan pasca pandemi. "Area-area ini adalah bagian dari ikhtiar dunia akademik untuk turut membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bisa dicapai," tambahnya.

Diketahui, kegiatan ICIIS ke-5 ini diorganisir SPs UIN Jakarta dan didukung UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Sekolah Pascasarjana UIN Mataram, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Bali, Umma University of Kenya. ICIIS sendiri telah digelar sejak 2018 lalu dimana paper yang dipresentasikan diterbitkan dalam bentuk prosiding oleh EAI Publisher, sedang untuk 2022 ini diterbitkan Taylor and Francis.

Selain diisi presentasi sejumlah paper terpilih, ICIIS diisi dengan tiga panel seminar yang menghadirkan sejumlah pembicara. Sesi pertama seminar bertopik “Open, inclusive, and sustainable knowledge organization in faith-based universities: A way forward”. Sesi ini diisi pembicara Dr. Fides a. del Castillo Ed.D dari De La Salle University-Manila-Philipnes dan Dr. Abdullah Sahin dari Warwick University UK.

Lalu, sesi dua bertopik “Towards a Transmodern Transformation of Our Global World: Muslim Society’s Challenges and Opportunities”. Sesi ini menghadirkan Nadirsyah Hosen dari Monash University, Australia, dan Dr. Philip M. Henry dari University of Derby UK.

Sesi ketiga bertopik “Faith, Science, Technology, and Future Sustainability”. Sesi ini menghadirkan Prof. Dr. Lysann Zander dari Leibniz Universitat Hannover Jerman; Sidrotun Naim Ph.D dari IPMI BUsiness School/Ministry of Health Indonesia; dan Carl Helshing Ph.D dari High Point University, North Carolina USA.

Selain itu, ketua panitia kegiatan Arif Zamhari Ph.D menambahkan, ICIIS kali ini digelar dengan diisi presentasi paper terpilih para partisipan dari berbagai kampus. "Kegiatan ini menyediakan forum bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk mempresentasikan temuan-temuan penelitian mereka di hadapan para expert global," katanya.

Ketua Program Magister SPs UIN Jakarta ini menambahkan, panitia sendiri telah menerima 118 paper yang diajukan para partisipan sejak ICIIS diumumkan kepada publik. "Dan melalui pertimbangan para dewan juri, hanya 45 paper yang diterima untuk dipresentasikan pada konferensi ini," tambahnya.

Seluruh paper yang diterima selanjutnya dipresentasikan di hadapan para pakar untuk kemudian diberikan masukan. Nantinya, setelah tulisan disempurnakan seluruh artikel dipublikasikan penerbit Taylor and Francis dalam bentuk prosiding internasional. (zm)