KKN in Campus, Dari Urus Administrasi hingga Liputan Berita

KKN in Campus, Dari Urus Administrasi hingga Liputan Berita

TAUFIQ Al-Hakim Kamis (7/7/2022) pagi itu bergegas menuju kampus. Setelah mampir sejenak ke kantor Humas di Gedung Rektorat, ia langsung ke Ruang Diorama di bawah Gedung Auditorium Harun Nasution. Tak berselang lama, ia mengambil buku saku dan kemudian mencatat peristiwa yang sedang berlangsung.

“Saya hari ini sedang mendapat tugas peliputan acara Sosialisasi TVR Parlemen. Penyelenggaranya Pusat Karier UIN Jakarta, kerja sama dengan TVR Parlemen,” kata Taufiq saat ditemui BERITA UIN seusai peliputan yang digelar hari itu.

Di tempat terpisah, tepatnya di kantor Akademik Pusat, Almer Almaliki tengah berkutat dengan setumpuk berkas. Ia saat itu sedang mengatur arsip wisuda, transkrip nilai, dan lampiran kegiatan mahasiswa yang menjadi agenda rutinnya sehari-hari.

Almer juga terlihat sabar dan ramah saat melayani rekan sesama mahasiswa yang sedang mengurus administrasi. Berbeda dengan Taufiq yang sibuk di lapangan, Almer justru lebih banyak duduk di belakang komputer pribadinya.

Taufiq dan Almer merupakan dua mahasiswa yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) in Campus. Program tersebut digelar Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Jakarta.

Selain di Humas dan Bagian Akademik Pusat, peserta KKN juga disebar di beberapa unit kerja di UIN Jakarta, seperti Bagian Kemahasiswaan, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Pusat Layanan Kerja Sama Internasional (PLKI), dan Pusat Layanan Humas dan Bantuan Hukum (PLHBH).

Taufiq, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, itu mengaku sangat senang dengan tugas tersebut. Selain menantang, juga dapat memperluas jejaring dengan bertemu banyak orang.

Tapi lebih dari itu, menurut pria asal Minangkabau, itu praktik jurnalistik di lapangan juga membuat dirinya lebih terhibur alias tidak monoton. “Dunia jurnalistik itu juga banyak melatih mental, termasuk mental preman,” ucapnya sambil tertawa.

Dengan alasan itu pula, menurut Taufiq, dirinya lebih memilih KKN di Humas ketimbang di unit kerja lain. “Kebetulan saya juga dari Prodi KPI dan belajar tentang ilmu jurnalistik. Jadi, klop lah,” tuturnya kemudian.

Tak hanya Taufiq yang ber-KKN di Humas. Di unit kerja tersebut, juga terdapat delapan mahasiswa lain. Mereka berasal dari prodi berbeda, seperti KPI, Jurnalistik, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Selama KKN di Humas, Taufiq mengaku mendapatkan berbagai pengalaman baru yang sangat mengesankan. Tak hanya itu, kehadiran orang-orang baru yang sudah dianggap keluarga juga dinilai dapat memperluas relasi.

“Jujur, secara pribadi, kegiatan tersebut merupakan kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan begitu saja,” ungkap Taufiq.

Hal yang sama juga diungkapkan Almer. Ia mengaku memilih program KKN in Campus ingin merasakan sensasi dunia kerja secara langsung. Selain itu, ia juga ingin memahami sistem kerja di dunia perkantoran.

“Saya punya saran program KKN in Campus ini dipertahankan agar peserta dapat mengenali  lingkungan kerja perkantoran,” ujar mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu.

Sementara bagi Putri Ayu Fajar Yuniar, mahasiswi program studi yang sama dengan Almer, lebih memilih KKN di PLKI. Ia tertarik di lembaga tersebut karena bisa banyak berkenalan dengan mahasiswa internasional.

Di kantor PLKI, sebut dia, hampir setiap hari bertemu dengan mahasiswa dari berbagai negara. Mereka datang ke kantor PLKI untuk mengurus dokumen keimigrasian, seperti memperpanjang visa dan paspor, serta membuat visa referencce letter.

“Wah, KKN di PLKI pokoknya sudah seperti di kantor imigrasi atau kedutaan saja,” cetusnya.

Penyelenggaraan KKN in Campus merupakan kebijakan baru. Program tersebut berlangsung selama tiga bulan sejak Juni hingga Agustus 2022. Hal itu berbeda dengan model KKN reguler yang cukup hanya sebulan.

Menurut Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Kamarusdiana, pihaknya telah merencanakan program KKN in Campus sejak lama. Meski hanya terlaksana di kampus, KKN tersebut pada hakikatnya sama dengan program KKN lainnya.

“Cuma lokasi atau tempatnya saja yang berbeda, yakni di internal kampus sendiri,” ujarnya.

Penempatan peserta berdasarkan kebutuhan unit kerja masing-masing. Bagi mahasiswa yang akan memilih KKN in Campus, di antara syaratnya harus mendapat rekomendasi dari setiap unit kerja tersebut.

“Mahasiswa mengajukan diri ke unit yang diinginkan. Setelah mendapat rekomendasi, baru ber kirim surat ke PPM,” kata Kamarusdiana.

Koordinator Lapangan PPM Deden Mauli Darajat mengatakan diadakannya KKN in Campus tak lain untuk membantu unit-unit kerja di UIN Jakarta. Paling tidak, kehadiran peserta KKN dapat membantu pekerjaan yang tidak ter-cover oleh staf atau pegawai. (ns/haya nadhira)

Keterangan Gambar: Tiga peserta KKN in Campus di Humas UIN Jakarta tengah melakukan acara peliputan kurban Idul Adha pada 12 Juli 2022. Dari kiri ke kanan Aldy Rahman, Nabila Mahesa Djenar, dan Taufiq Al-Hakim.