Ketua Umum Panitia UM-PTKIN Mahmud Tinjau Tes SSE di UIN Jakarta

Ketua Umum Panitia UM-PTKIN Mahmud Tinjau Tes SSE di UIN Jakarta

Gedung NICT, BERITA UIN Online – Ketua Umum Panitia Nasional Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UM-PTKIN) 2021 Prof Dr Mahmud meninjau secara langsung pelaksanaan tes Sistem Seleksi Elektronik (SSE) yang digelar di UIN Jakarta, Selasa (25/5/2021). Mahmud tiba di UIN Jakarta setelah sehari sebelumnya meninjau kegiatan yang sama di UIN Palembang.

Rektor UIN Bandung itu langsung menuju pusat pelaksanaan SSE di gedung National Information and Communication Technology (NICT) kampus 2. Kunjungan Mahmud disambut Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Arief Subhan, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama Jaenuddin, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian Kastolan, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Rojikin, Direktur NICT Shopyan Jayaputra, dan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) Qomarul Huda.

Sebelum ke ruang pemantauan tes UM-PTKIN, Mahmud terlebih dahulu menggelar jumpa pers di lantai dasar gedung NICT. Ia didampingi para wakil rektor dan kepala biro. Jumpas pers juga disiarkan secara langsung melalui platform Zoom ke 58 PTKIN di Indonesia.

Dalam keterangannya kepada media, Mahmud mengatakan pelaksanaan UM-PTKIN menggunakan SSE di masa pandemi Covid-19 merupakan kali kedua. Tahun lalu, dengan ketua panitia nasional yang sama, yakni UIN Bandung, gelaran tes UM-PTKIN dinilai berjalan dengan baik tanpa ada kendala.

“Hal yang sama juga diharapkan pada penyelenggaraan SSE tahun ini. Sekarang (hari ini, Red) sudah masuk ke hari kedua dan Kamis (27/5) besok adalah hari terakhir. Kita semua berharap UM-PTKIN berjalan lancar,” katanya.

Namun, lanjutnya, dari 58 PTKIN ditambah Fakultas Agama Universitas Siangaperbangsa Karawang yang menyelenggarakan SSE, IAIN Jayapura sedang mengalami gangguan jaringan. Hanya sebagian saja dari peserta UM-PTKIN yang bisa ikut seleksi.

[caption id="attachment_227408" align="alignleft" width="300"] Ketua Umum Panitia Nasional SPAN-UM-PTKIN Mahmud (ketiga dari kiri) saat memberikan keterangan pers kepada media di gedung NICT, Selasa (25/5).[/caption]

“Untuk kasus IAIN Jayapura, penyelesaiannya nanti akan ada ujian susulan. Jadi, peserta yang terganggu jaringannya tetap akan mengikuti seleksi,” jelas Rektor dua periode itu.

Mahmud mengatakan peserta UM-PTKIN tahun 2021 diakuinya mengalami penurunan peminat. Jumlahnya tak lebih mencapai 15.000 peserta jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 130.000 peserta.

Faktor menurunnya peminat, ungkap Mahmud, ada kemungkinan karena banyak yang ingin mengikuti melalui seleksi jalur mandiri dan juga masih masa pandemi. “Tapi kita lihat saja animo di jalur mandiri banyak tidak yang minat,” ucapnya.

Menurut Mahmud, tes UM-PTKIN menggunakan SSE ke depan akan menjadi model bagi PTN lain. Karena penyelenggaraan SSE UM-PTKIN telah dinyatakan berhasil di masa pandemi yang masih berlangsung.

Di masa mendatang, kata dia, penyelenggaraan UM-PTKIN akan digagas bukan hanya diikuti oleh pergruruan tinggi Islam saja. Perguruan tinggi agama lain di bawah Kementerian Agama juga akan diikutkan sehingga namanya nanti bukan lagi PTKIN melainkan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri atau PTKN.

“Gagasan (penggabungan) ini dilakukan untuk memperkuat moderasi beragama dan kebangsaan kita,” katanya.

Mahmud mengakhiri peninjauannya dengan mengunjungi pusat lokasi pemantauan SSE UM-PTKIN di lantai 3 gedung NICT. Setelah berdialog dengan para pengawas, dia pun melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung, Jawa Barat. (ns)

Foto-foto: Hermanuddin (Humas UIN Jakarta)