Kertas Saham Tertua Ada di Banten
Reporter: Hamzah Farihin
FEB, UIN Online - Berdasarkan catatan sejarah, surat berharga atau saham yang pertama kali ada di dunia yaitu di Banten. Para sejarawan membenarkannya, karena ada bukti yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai acuan adanya saham tersebut. Surat berharga itu dibuat pada tahun 1606 Masehi. dan sampai sekarang sahamnya masih ada di Amsterdam Belanda.
“Alasan diterbitkannya saham oleh VOC itu, merupakan sebagai strategi untuk mengumpulkan dana dalam jumlah besar yang dipakai untuk membiayai pembuatan kapal dan operasi perdagangan di tanah jajahan, termasuk Indonesia,†ucap Prof Ahmad Rodoni saat kuliah umum mahasiswa jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan tema Sejarah dan Perkembangan Ilmu Akuntansi yang digelar BEMJ Akuntansi di Ruang Teater FEB, Rabu (2/12).
Bahkan menurutnya, lebih dari itu, VOC tidak hanya pioner dalam urusan penerbitan saham, tapi juga dalam hal perdagangan saham dan surat-surat berharga lainnya. Tidak mengherankan, kalau menurut cacatan para ahli sejarah, bursa tertua di dunia adalah Amsterdamse Effektenbeurs atau Bursa Amsterdam yang didirikan di Dam Square tahun 1611.
Yang diperdagangkan perusahaan Dam Square itu adalah saham dan obligasi yang berkaitan dengan kolonialisme di Indonesia. Artinya dengan uang yang diperoleh dari Bursa Amsterdam itu, Belanda bisa membiayai okupasi dan perdagangan di Indonesia. Bursa itulah yang memungkinkan Belanda dapat menjajah Indonesia selama berabad-abad.
Kendati belum memiliki bursa lanjut dia, perdagangan saham dan obligasi di Indonesia sudah berlangsung sejak 1880. Pada tahun 1892, Cultuurmaatschappij Goalpara, perusahaan perkebunan yang bermarkas di Batavia mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden. Empat tahun kemudian, harian Hat Centrum yang berkantor di Jogjakarta melakukan emisi senilai 105 ribu gulden dengan harga per saham 100 gulden. []