Kemenag Tinjau Langsung Seleksi UM-PTKIN di UIN Jakarta
Gedung NICT, BERITA UIN Online— Kementerian Agama RI (Kemenag) meninjau langsung pembukaan pelaksanaan tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) UIN Jakarta di Gedung NICT, Senin (29/5/2023). Sementara itu, Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN menyebut jalur seleksi UM-PTKIN diikuti tak kurang dari 95.769 peserta seleksi.
Pantauan BERITA UIN Online, dua pimpinan Kemenag yang hadir dan meninjau langsung pelaksanaan tes UMPTKIN di UIN Jakarta adalah Sekretaris Jenderal Kemenag Prof. Dr. Nizar MA dan Inspektur Jenderal Kemenag Dr. H. Faisal Ali Hasyim, S.E., M.Si. CA. CSEP. Pelaksanaan UMPTKIN di UIN Jakarta juga ditinjau langsung Ketua Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN Prof. Dr. Imam Taufiq MA.
Kehadiran para pimpinan Kemenag sekaligus Ketua Panitia PMB PTKIN disambut langsung Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D. Turut membersamainya para wakil rektor, kepala biro, koordinator, dan panitia lokal UM-PTKIN UIN Jakarta.
Diantar Rektor Asep, para pimpinan Kemenag dan Panitia PMB PTKIN ini mengecek langsung penyelenggaraan tes UM-PTKIN di sejumlah lokal di lantai 3 Gedung NICT. Selain itu, mereka juga melakukan pemantauan secara daring pelaksanaan tes di berbagai PTKIN.
Dalam sambutannya, Sekjen Nizar mengungkapkan perlunya penjagaan kualitas pelaksanaan tes masuk perguruan tinggi keagamaan Islam di lingkungan Kemenag. Menurutnya, ini diperlukan agar peserta seleksi yang terjaring adalah calon mahasiswa yang betul-betul potensial.
“Karena pintu masuk pertama terkait quality control untuk merekrut mahasiswa terbaik adalah ujian masuk,” ujarnya.
Profesor Nizar menambahkan, jumlah peserta seleksi UM-PTKIN juga terus menunjukan kenaikan setiap tahunnya. Menurutnya, hal ini juga terkait dengan kepercayaan publik atas seleksi maupun kualitas pendidikan yang ditawarkan PTKI di bawah Kemenag.
“Hampir setiap tahun minat publik naik, ini tentu trust masyarakat yang terus membaik. Ini modal untuk penguatan segala aspek,” tambahnya.
Lebih jauh, Profesor Nizar juga meminta para Rektor untuk melakukan pemetaan peminatan prodi-prodi yang ada di PTKI masing-masing. Hal ini penting sebagai bagian pemeliharaan identitas keilmuan PTKI sekaligus penyiapan program afirmasi dalam menjaga kelangsungannya.
Selain itu, Profesor Nizar berharap para Rektor juga aktif melakukan pendekatan ke berbagai Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang dikelola Kemenag. Ini dilakukan agar calon-calon mahasiswa potensial juga bisa terakomodir di berbagai PTKI.
Sementara itu, Ketua Panitia PMB PTKIN Imam Taufiq mengungkapkan, peserta tes UM-PTKIN tahun ini mencapai 95.769 orang. Peserta perempuan mendominasi proporsi peserta dimana jumlahnya mencapai 63 persen, jauh lebih tinggi dibanding peserta laki-laki sebanyak 37 persen.
Dari pendaftar berdasar kepenganutan agama, 98 persen peserta beragama Islam atau 2 persen sisanya beragama non-Islam. Rinciannya, 12 peserta Kristen, 2 peserta beragama Hindu, 2 peserta beragama Buddha, 1 peserta beragama Katolik, dan 7 orang peserta aliran kepercayaan. “Ini membuktikan UM-PTKIN inklusif bagi agama lain,” katanya.
Selain itu, peserta UM-PTKIN kali ini diikuti 79 orang peserta difabel. Rinciannya, peserta tunadaksa 22 orang, tunagrahita 26 orang, tunanetra 16 orang, tunarungu 14 orang, dan tunawicara 1 orang. “Karena itu, perlu persiapan dan kesiapan masing-masing panitia lokal, khususnya bagi yang ada peserta difabel,” tambahnya.
Lebih jauh, Profesor Imam menyebutkan, seleksi UM-PTKIN tahun ini diikuti oleh 59 perguruan tinggi. Rinciannya, 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan 1 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta. (Foto: Hermanuddin/Dena Amanda/ZM)
