Kemenag Susun Juknis Kerjasama Luar Negeri
Selain promosi beasiswa mahasiswa asing kepada sejumlah kedutaan besar, hal yang juga penting adalah kesiapan PTKIN dalam menerima program ini. “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Kalijaga dan IAIN Purwokerto saat ini sudah siap. Tanpa digagas, bahkan program ini sudah berjalan selama ini,” pinta Arskal.
“Saya berharap PTKIN lain juga memiliki kesiapan yang sama dalam menerima program ini,” sambungnya.
Arskal mengingat pesan Presiden Joko Widodo bahwa untuk mendapatkan daya saing bangsa di dunia International, Indonesia tidak hanya menjadi negara penerima beasiswa namun sudah saatnya memberikan beasiswa. “Saya berharap bagi PTKIN yang memiliki mahasiswa asing agar menyiapkan lembaga bahasa Indonesia serta data base yang kuat,” ujarnya.
M. Ari Aji Surya meminta program ini disiapkan secara baik dan dikemas dengan menarik. “Apa distingsi dan exelency dari PTKIN kita harus disajikan dengan bagus dan target pasar yang pas semuanya harus jelas,” ujar Direktur SESDILU Kemenlu RI.
Sementara Agus Sholeh menambahkan bahwa pertemuan ini akan menyusun desain dan pedoman kerjasama yang merujuk pada PMA tentang bantuan asing. “Kami berharap para pimpinan yang melakukan perjalanan ke Luar Negeri saat ini tidak lagi mencari beasiswa namun sudah saatnya mencari mahasiswa yang akan diberi beasiswa di PTKI kita,” harap Agus.
“Semoga tahun ini program Internationalisasi PTKI dan program beasiswa mahasiswa asing ke Indonesia bias berjalan dengan lancer dan baik”, harap Iwan Yusuf selaku Kasi Kerjasama. (lrf/eae/kemenag.go.id/alip)