#KabarFakultas: FST UIN Jakarta dan Kementerian Pertanian Perkuat Kolaborasi Riset untuk Pertanian Berkelanjutan

#KabarFakultas: FST UIN Jakarta dan Kementerian Pertanian Perkuat Kolaborasi Riset untuk Pertanian Berkelanjutan

Fakultas Sains dan Teknologi, Berita UIN Online - Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus memperluas jejaring kerja sama strategis dengan berbagai lembaga pemerintah maupun mitra institusi lainnya. Pada kesempatan ini, FST menjalin sinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam penguatan sumber daya manusia, riset pertanian, dan pengembangan teknologi berbasis pesantren. Hal ini terlaksana melalui diskusi penjajakan yang digelar di FST UIN Jakarta, Senin, (15/09/2025). 

Diskusi tersebut berfokus pada berbagai aspek penting, antara lain pengembangan pendidikan dan sertifikasi, penguatan riset terapan, serta pengembangan model pertanian modern yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman. Melalui agenda ini, kedua institusi menegaskan komitmen untuk menghadirkan inovasi pertanian yang tidak hanya berorientasi pada produktivitas, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan etika keilmuan.

Dalam sambutannya, Dekan FST UIN Jakarta, Prof. Husni Teja Sukmana menegaskan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen penuh untuk mendukung program-program strategis Kementerian Pertanian, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Ia menyampaikan bahwa FST siap memperluas ruang sinergi dengan menghadirkan kelas-kelas khusus, program pelatihan, serta riset bersama yang diarahkan pada penguatan ketahanan pangan nasional.

UIN Jakarta siap berkontribusi dalam penguatan kebijakan pangan nasional, termasuk melalui penyediaan kelas-kelas khusus dan keterlibatan aktif dalam merumuskan strategi pertanian berkelanjutan. Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak nyata, baik bagi dunia akademik maupun masyarakat luas,” ungkapnya.

Sepakat dengan Dekan FST, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin,  S.PI, M.SI., memaparkan pentingnya pendidikan dalam menyiapkan generasi petani baru yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Menurutnya, regenerasi petani merupakan tantangan besar yang harus segera dijawab dengan menghadirkan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Kita tidak bisa lagi bergantung pada pola pertanian konvensional. Generasi muda harus dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi terbaru agar mampu menghadapi tantangan pertanian modern. Melalui kerja sama dengan perguruan tinggi seperti UIN Jakarta, kami berharap lahir petani-petani muda yang inovatif, berdaya saing, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan,” jelasnya.

Ia juga menilai bahwa kerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai yang tidak hanya terbatas pada aspek akademik semata, melainkan juga pada kontribusi sosial dan budaya yang lebih luas. “mengingat institusi ini memiliki kekuatan akademik sekaligus basis sosial keagamaan yang dapat menjadi motor penggerak perubahan. Dengan demikian, pendidikan pertanian bukan hanya soal transfer ilmu, melainkan juga pembentukan karakter dan etos kerja yang selaras dengan nilai keislaman,” tambahnya.

Sementara itu, Guru Besar Komunikasi Penyuluhan Pertanian UIN Jakarta, Prof. Ujang Maman, menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren sebagai titik masuk dalam memperkuat ketahanan pangan lokal. Menurutnya, pesantren memiliki posisi strategis bukan hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai basis sosial-ekonomi yang dapat menjadi motor penggerak inovasi pertanian di tingkat komunitas.

Pesantren memiliki jaringan yang luas dan kedekatan langsung dengan masyarakat. Melalui pendekatan pemberdayaan, kita dapat mendorong terciptanya ekosistem pertanian yang lebih mandiri dan berdaya saing. Jika potensi ini digarap dengan serius, maka pesantren dapat menjadi contoh model pertanian terpadu yang bukan hanya menopang kebutuhan internal, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional,jelasnya.

Selain aspek akademik, kolaborasi ini juga membuka peluang pengembangan inkubasi bisnis dan startup pertanian, yang diharapkan mampu melahirkan inovasi nyata bagi masyarakat. Melalui wadah ini, mahasiswa, peneliti, dan komunitas pesantren dapat berperan aktif dalam menciptakan solusi praktis bagi berbagai persoalan pertanian, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemasaran hasil panen.

Inisiatif tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat ekosistem riset di lingkungan perguruan tinggi, tetapi juga mendorong lahirnya wirausaha muda yang tangguh, kreatif, dan berorientasi pada keberlanjutan. Dengan dukungan Kementerian Pertanian, FST UIN Jakarta optimis bahwa pengembangan inkubasi bisnis ini dapat menjadi kebangkitkan bagi pertanian modern yang inklusif sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

(Rilis FST UIN Jakarta)