Jenazah Profesor Azra Disalatkan Besok Pagi

Jenazah Profesor Azra Disalatkan Besok Pagi

Gedung Rektorat, BERITA UIN OnlineJenazah Guru Besar sekaligus Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006, Prof. Dr. Azyumardi Azra M.Phil., MA., CBE., dijadwalkan untuk disalatkan besok pagi hari Selasa pukul 06.30-07.00 WIB (20/9/2022). Shalat jenazah dilakukan di Auditorium Utama Profesor Harun Nasution, Kampus I UIN Jakarta.

Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM, Senin malam (19/9/2022). "Insya Allah, jenazah almarhum akan kita salatkan di Kampus 1 UIN Jakarta. Silakan bagi yang ingin mensalatkan almarhum," katanya.

Shalat jenazah sendiri direncanakan diimami Profesor Asep Usman Ismail, Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN Jakarta. Prosesi serah terima jenazah almarhum direncanakan dilakukan oleh pihak keluarga yang diwakili Dr. Indo Yama kepada Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis MA.

Selanjutnya, Profesor Rodoni meminta kepada seluruh sivitas akademik UIN Jakarta maupun masyarakat yang ingin mensalatkan almarhum untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. "Untuk kemaslahatan bersama, dimohon seluruh pihak yang ingin mensalatkan almarhum untuk betul-betul mengikuti protokol kesehatan," tandasnya.

Usai disalatkan, jelasnya, jenazah almarhum akan langsung diberangkatkan menuju Taman Pemakaman Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. "Setelah disalatkan, jenazah diberangkatkan ke TMP Kalibata. Mudah-mudahan pukul 09.00 WIB, jenazah almarhum sudah bisa dimakamkan," terangnya.

Jenazah almarhum Profesor Azra sendiri diterbangkan langsung dari Kuala Lumpur menuju Bandara Soekarno-Hatta pukul 20.45 Waktu Malaysia. Diperkirakan tiba pukul 21.45 WIB, jenazah akan terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka Perumahan Puri Laras 1, Ciputat, Tangerang Selatan.

Diketahui, Profesor Azyumardi Azra wafat di Malaysia, hari Ahad (18/9/2022). Almarhum wafat dalam perawatan para dokter RS Serdang Malaysia pasca dinyatakan sakit dalam perjalanannya memenuhi undangan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Wafatnya Profesor Azra sendiri merupakan kehilangan besar bagi sivitas akademik UIN Jakarta. Sepanjang masa kepemimpinannya sebagai Rektor UIN Jakarta, Profesor Azra telah melakukan sejumlah pengembangan universitas dengan ide-ide konstruktif dan penuh dedikasi.

Salah satu kiprah Profesor Azra adalah mendorong perubahan kualitas pendidikan yang ditawarkan perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Perubahan ini didasari mimpinya agar PTKIN bisa lebih kompetitif dan memberikan peluang luas bagi lulusan madrasah, pesantren, maupun sekolah lainnya dalam meraih cita-cita mereka.

Perubahan ini diimplementasikannya dengan mendorong transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Upaya ini berhasil dengan terbitnya Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 Tanggal 20 Mei 2002 yang melandasi perubahan IAIN Jakarta menjadi UIN Jakarta. UIN Jakarta sendiri menjadi UIN pertama di Indonesia.

Dengan transformasi ini, UIN Jakarta bisa mengembangkan banyak fakultas dan program studi berbasis integrasi ilmu. Sejumlah fakultas seperti Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran lahir di era UIN.

Perubahan menjadi UIN Jakarta sendiri pada akhirnya menginspirasi sejumlah PTKIN lain untuk berubah status dari STAIN atau IAIN menjadi UIN. Total kini terdapat 29 PTKIN dengan status UIN dengan bertambahnya lima UIN di tahun 2022, yaitu UIN Mahmud Yunus Batusangkar, UIN Sjech M. 5Djamil Djambek Bukittinggi, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, dan UIN Salatiga. (mf/zm)