Jajaki Kerjasama, Kedubes Iran Buka Peluang Kerjasama Robotic Surgery dan Bio-Technology
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Kedutaan Besar Republik Islam Iran mendorong kemitraaan akademik UIN Jakarta dengan berbagai perguruan tinggi negara tersebut. Kerjasama bidang kedokteran seperti bedah jarak jauh (robotic surgery) dan teknologi seperti bio-technology dan nano-technology menjadi dua dari banyak bidang potensial yang bisa dikerjasamakan.
Ajakan kerjasama disampaikan langsung tim Kedubes Iran saat melakukan audiensi dengan Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D di kantornya, Gedung Rektorat, Jumat (23/6/2023). Audiensi berlangsung selama hampir satu jam setengah dengan pemaparan berbagai aspek potensial kerjasama.
Tim Kedubes Iran sendiri dipimpin langsung Kepala Deputi Keduber Iran Mahdi Rounagh, Pejabat Diplomasi Publik Ali Pahlevani Rad, dan Kepala Seksi Diplomasi Publik Bita Zolali. Rektor Asep Jahar sendiri menyambut mereka disertai Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid Ph.D dan Kepala Pusat Kerjasama Internasional Maila D. Husni Rahiem Ph.D.
Dalam paparannya, Mahdi mengungkapkan kedekatan Iran-Indonesia dalam berbagai aspek. Kedekatan ini menghadirkan peluang kemitraan berbagai institusi publik di masing-masing negara, termasuk kerjasama akademik antar perguruan tingginya.
“Hubungan Iran-Indonesia sangat dekat. Hari ini, kami datang ke UIN Jakata dalam rangka perluasan kerjasama Iran-Indonesia di bidang akademik dan pendidikan tinggi,” ujarnya.
Mahdi menuturkan, Iran memiliki perhatian besar terhadap pengembangan akademik dan kesehatan-kedokteran. “Dua bidang ini menjadi hal yang bisa dikerjasamakan,” tambahnya.
Di bidang kedokteran, sebutnya, UIN Jakarta bisa bekerjasama dalam pengembangan pemanfaatan Robotic Surgery atau bedah jarak jauh. Teknologi kekdokteran ini hanya diproduksi di sejumlah kecil negara.
Di Indonesia, jelasnya, pemanfaatan Robotic Surgery sudah dilakukan oleh sejumlah rumah sakit di Bandung dan Yogyakarta. “Jika UIN Jakarta memiliki Fakultas Kedokteran, tentu kami bisa menawarkan Robotic Surgery, termasuk alat-alat kedokteran lainnya,” katanya.
Di bidang teknologi, sambung Mahdi, Iran juga fokus dalam pengembangan teknologi. Dua bidang yang jadi konsentrasi lembaga riset dan pendidikan tinggi di Iran adalah pengembangan bio-technology dan nano-technology.
“Iran juga siap kerjasama dengan UIN Jakarta di bidang teknologi, baik bio-technology maupun nano-technology,” sambungnya.
Selain dua bidang itu, Mahdi melanjutkan, kerjasama juga bisa dilakukan pada berbagai bidang lain seperti pertahanan, pertanian, dan lainnya. Selain memproduksi pesawat Cargo, Iran juga memproduksi Drone yang digunakan untuk keperluan riset dan pertanian.
Tawaran kerjasama sendiri direspon positif Rektor Asep Jahar. Menurutnya, Iran merupakan negara yang cukup maju dalam pengembangan akademik maupun teknologi.
Untuk itu, tawaran kerjasama sejalan dengan upaya UIN Jakarta dalam mengembangkan riset dan keilmuan berbagai fakultas dan prodi sejalan dengan transformasi universitas sejauh ini.; “Kerjasama di bidang sains, teknologi, kedokteran, dan pertanian bisa ditindaklanjuti,” katanya.
Selain itu, Rektor Asep Jahar juga meminta bantuan Kedubes Iran untuk menyampaikan daftar universitas yang bisa disasar sebagai mitra akademik. Ia berharap kerjasama bisa segera direalisasikan bagi pengembangan akademik UIN Jakarta. (Dzikri R/HMN/ZM)
