Inilah 9 Wisudawan Terbaik UIN Jakarta di Hari Pertama Wisuda Ke-131

Inilah 9 Wisudawan Terbaik UIN Jakarta di Hari Pertama Wisuda Ke-131

Gedung Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar wisuda yang ke-131 pada 24-25 Februari 2024 di Auditorium Harun Nasution. Sebanyak 1.460 wisudawan/wati dilantik sebagai lulusan baru pada wisuda kali ini.

Sebanyak 743 wisudawan/wati yang berasal dari enam fakultas menghadiri Sidang Senat Terbuka hari pertama pada Sabtu (24/2/2024). Jumlah lulusan baru dari enam fakultas tersebut di antaranya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebanyak 350 orang, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) sebanyak 154 orang, Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) sebanyak 17 orang, Fakultas Psikologi (FPsi) sebanyak 27 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 174 orang, dan Sekolah Pasca Sarjana (SPS) sebanyak 21 orang.

Walil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, MA.MH., membacakan Surat Keputusan Rektor Nomor 213 tahun 2024 tentang peserta wisuda terbaik dan skripsi terbaik dalam program sarjana, magister, dan doktor. Dalam pemaparanya, terdapat 8 orang yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik berdasarkan perolehan IPK, diantaranya 5 wisudawan terbaik dari program sarjana, 2 wisudawan terbaik dari program magister, dan 1 wisudawan terbaik dari program doktor.

Lulusan terbaik program sarjana dengan IPK Yudisium 3,96 diraih oleh Kotrun Nada dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini. IPK Yudisium 3,93 diraih oleh Ilda Yulia Putri yang berasal dari Prodi Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).

Lulusan terbaik dari Prodi Dirasat Islamiyah Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) ialah Hilya Hasna Nabila yang meraih IPK Yudisium 3,9. Qoyyimah Azzahra Nawafil dari Prodi Psikologi Fakultas Psikologi (FPsi) meraih IPK Yudisium 3,92. Rossy Dwi Astuti yang berasal dari Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berhasil meraih IPK Yudisium 3,84.

Selanjutnya dalam program magister, IPK tertinggi diraih oleh Arfarizan dari Prodi Magister Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan perolehan IPK Yudisium sebesar 3,85. Kemudian peraih IPK Yudisium 3,81 diraih oleh Zikraini Alrah yang berasal dari Prodi Magister Strata 2 Sekolah Pasca Sarjana (SPS).

Peraih IPK tertinggi pada program doktor ialah Miftahul Huda yang berasal dari Prodi Doktor Strata 3 Sekolah Pasca Sarjana, memperoleh IPK sebesar 3,86. Selain penghargaan terhadap IPK tertinggi, UIN Jakarta juga memberi penghargaan berdasarkan skripsi terbaik dalam bidang ilmu sosial kepada Tirsya Novita Sari yang berasal dari Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi (FPsi) dengan judul skripsi “Pengaruh Kelekatan Orang Tua Self Compassion dan Impulsivitas Terhadap Perilaku Nonsuicidal Self Injury (NSSI) Remaja”.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D, menyampaikan sambutan rasa syukur dan bahagianya kepada para wisudawan/wati yang hadir. Dalam sambutannya, Prof. Asep mengatakan bahwa UIN Jakarta membekali mahasiswanya dengan ilmu agama yang akan menjadi nilai tambah di mata masyarakat. Hal itu akan menjadi bekal penting bagi para alumni untuk merealisasikan pengabdiannya dalam hal agama maupun bidang ilmu umum. Ia juga berpesan bahwa nilai akademik tidak menjadi penentu atau tolak ukur seseorang untuk mencapai kesuksesan, kesuksesan itu dapat dilihat dari seberapa besar usaha seseorang untuk memaksimalkan penerapan ilmunya di kehidupan sehari-hari.

“Hari ini kita melantik 743 wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas dan prodi. Ini adalah pencapaian akademik, ada yang terbaik dari IPK di atas 3 sampai 4. Tentunya ini adalah sebuah jerih payah yang mana akademik bisa menjadi tertanda bahwa kita serius. Namun, tentu ternyata perjalanan dalam hidup, kesuksesan, reputasi, dan rekognisi dari masyarakat tidak ditentukan oleh pencapaian IPK. Keberhasilan dan kesuksesan kita ditentukan oleh seberapa jauh kita berkontribusi, mengabdi kepada masyarakat dengan tulus dan penuh perjuangan. Jadi kesuksesan kalian hanya 20 persen ditentukam oleh akademik, sisanya ditentukan oleh seberapa baik kita mengelola emosi dan beradaptasi pada perubahan,” jelasnya.

(Nadia Nur Fadilah/Fauziah/Noeni)