Info Session: UIN Jakarta Bersama DAAD Jakarta Sosialisasikan Program Pascasarjana dan Beasiswa ke Jerman

Info Session: UIN Jakarta Bersama DAAD Jakarta Sosialisasikan Program Pascasarjana dan Beasiswa ke Jerman

Ciputat, Berita UIN Online - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkolaborasi dengan DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) Jakarta dalam menyelenggarakan sosialisasi program pascasarjana dan beasiswa ke Jerman, Jum’at (22/08/2025).

Acara ini dihadiri oleh Rektor, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Kepala Pusat Layanan Kerja Sama Internasional UIN Jakarta, Prof. Arif Zamhari, M.A., Ph.D., Deputy Director of the DAAD Regional Office Jakarta Muji Rahayu, Program Officer for Scholarship and Alumni Affairs La Budza, Program Officer for Scholarship Programs Dwi Novaldi, dan Koordinator Pusat Layanan Kerja Sama Internasional Dzikri Rohmat Romadhon, M.Pfis, serta para peserta dari berbagai kalangan 

Dalam sambutan sekaligus berbagi pengalaman terkait perjalanan studinya di Jerman melalui beasiswa DAAD, Prof. Asep,  ia menyampaikan bahwa pentingnya persiapan bahasa, yaitu penguasaan bahasa Inggris dan kursus bahasa Jerman, serta pemilihan universitas yang sesuai dengan bidang studi seperti Göttingen, Hamburg, Köln, Leipzig, dan Berlin.

“Kualitas perguruan tinggi di Jerman sudah terstandarisasi, sehingga meskipun berada di daerah kecil tetap memiliki fasilitas lengkap, serta banyak universitas di Jerman yang melahirkan penerima Nobel meskipun tidak selalu mengejar peringkat dunia,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak ragu untuk memilih universitas di Jerman, karena semua telah ditopang sistem pendidikan yang baik dan memadai. “Pemerintah Jerman dinilai sangat peduli terhadap kebutuhan mahasiswa, termasuk dukungan fasilitas rumah, kesehatan, dan keluarga, bahkan memberikan tambahan subsidi bila beasiswa tidak mencukupi.”pesannya

Senada dengan itu, ia menegaskan bahwa acara sosialisasi ini sangat penting, khususnya bagi mahasiswa UIN Jakarta, serta menjadi langkah awal bagi terjalinnya kerjasama lebih lanjut antara UIN Jakarta dan DAAD, diharapkan dapat berperan sebagai mitra strategis yang saling menguntungkan demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Dilanjut dengan  Muji Rahayu dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan atas kesempatan yang diberikan untuk berbagi informasi mengenai program studi dan riset di Jerman. Kegiatan ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif tentang peluang pendidikan dan penelitian di Jerman yang dikenal memiliki sistem pendidikan tinggi kuat, inklusif, serta mendukung kolaborasi internasional.

“DAAD meyakini mahasiswa dan akademisi Indonesia, termasuk dari UIN Jakarta, memiliki potensi besar untuk berpartisipasi, memperluas jejaring internasional, memperkaya wawasan, sekaligus membuka peluang masa depan,” ujarnya.

Sebagai pemateri, Dwi Novaldi menjelaskan gambaran umum mengenai Jerman sebagai tujuan studi, sistem pendidikan tinggi, serta peluang beasiswa yang disediakan DAAD. Ia juga menjelaskan bahwa Jerman dikenal sebagai negara dengan tradisi panjang dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta menjadi destinasi favorit mahasiswa internasional dengan lebih dari 367 ribu pelajar asing yang sedang menempuh studi.

“Alasan utama kuliah di Jerman antara lain: kualitas pendidikan kelas dunia dengan biaya terjangkau, pendekatan praktis yang terintegrasi dengan dunia kerja, lingkungan yang aman dan inklusif, masyarakat yang terbuka, serta peluang karir global yang luas,” ujarnya

Terkait program beasiswa DAAD, ia juga menyampaikan bahwa program beasiswa DAAD terbuka untuk jenjang Magister, Doktor, hingga Post Doktoral dengan berbagai skema pendanaan. Beasiswa tersebut mencakup kursus bahasa Jerman melalui University Summer Course, beasiswa STEM untuk bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, serta EPOS (Development-Related Postgraduate Courses) yang difokuskan pada studi terkait pembangunan. Selain itu, tersedia pula program Public Policy & Good Governance bagi calon pemimpin di sektor publik, In-Country/In-Region Scholarship di kawasan ASEAN, hingga beasiswa khusus seni, desain, musik, dan arsitektur. Tidak hanya itu, DAAD juga membuka peluang bagi peneliti melalui program PhD reguler maupun binasional serta Research Grants untuk mendukung riset singkat di Jerman.

Manfaat beasiswa meliputi tunjangan bulanan (€992 untuk Master, €1.400 untuk PhD), asuransi kesehatan, bantuan perjalanan, hingga tunjangan keluarga. Selain program individu, DAAD juga mendukung pengembangan kapasitas institusi pendidikan tinggi melalui program DIES (Dialogue on Innovative Higher Education Strategies), serta mendorong kerjasama institusional melalui skema SDG Partnership dan Double Degree Program.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Dalam kesempatan ini, para peserta antusias menyampaikan berbagai pertanyaan seputar prosedur pendaftaran, persyaratan beasiswa, hingga pengalaman studi di Jerman.

Sebagai informasi, DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) atau Layanan Pertukaran Akademis Jerman merupakan organisasi terbesar di dunia yang mendukung pertukaran pelajar dan akademisi secara internasional. Didirikan pada tahun 1925, DAAD berpusat di Bonn, Jerman, dan telah membantu lebih dari 2,6 juta mahasiswa serta peneliti dari dalam dan luar negeri.

(Fathan Rangga I./ Zaenal M./ Fauziah M./Nazwa Adawiyah S.)

Tag :