IFFA OKI Ajak UIN Jakarta Kembangkan Keilmuan Islam
Ruang Diorama, BERITA UIN Online – International Islamic Fiqh Academy (IIFA) Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengajak UIN Jakarta untuk mengembangkan keilmuan Islam melalui berbagai forum yang digelar bersama. Ajakan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal IIFA OKI Koutoub Moustapha Sano saat berkunjung ke UIN Jakarta, Jumat (11/6/2021).
Kunjungan Koutoub Sano ke UIN Jakarta merupakan bagian dari rangkaian kegiatannya selama lima hari berada di Indonesia sejak Senin (7/6). Kunjungan dilakukan dalam rangka membangun kerja sama strategis dalam program dan kegiatan untuk komunitas Muslim di Indonesia.
Saat tiba di UIN Jakarta sekira pukul 10.00 WIB, pria kelahiran Guinea yang kini bermukim di Jeddah, Arab Saudi, itu disambut Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, para wakil rektor, para dekan, dan para pejabat lain. Sementara Koutoub Sano dalam lawatannya tersebut didampingi pejabat dari Kementerian Agama Khaerul Huda
Koutoub Sano sangat mengapresiasi banyaknya ulama dan ilmuan muslim di Indonesia. Bahkan ia juga memuji UIN Jakarta dipimpin oleh seorang ulama wanita yang sangat terkenal, yakni Amany Lubis.
Menurut Koutoub Sano, dunia Islam harus banyak bekerja sama dalam berbagai pemikiran Islam dan ilmu pengetahuan. Kemajuan umat Islam harus ditopang dengan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu perguruan tinggi merupakan tempat untuk mencetak para ulama dan peneliti yang andal serta dapat bekerja sama dengan IIFA OKI.
Ia menjelaskan bahwa IIFA merupakan lembaga yang berada di bawah OKI. Anggota IIFA terdiri dari para ulama dari berbagai belahan dunia Islam, baik negara dengan jumlah penduduk mayoritas Islam maupun dari negara minoritas Islam. Jumlah anggotanya mencapai lebih dari 20 negara, terdiri atas para pakar yang bukan saja ahli di bidang agama Islam melainkan juga keilmuan lainnya.
Koutoub Sano juga menilai bahwa Indonesia memiliki banyak pakar yang ahli di bidang ilmu pengetahuan Islam. Namun, katanya, di antara para pakar tersebut ia sama sekali belum melihat ada yang bergabung ke dalam IIFA-OKI.
“Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya berharap agar para ulama Indonesia mau bergabung dalam IIFA OKI,” katanya.
Lebih jauh Koutoub Sano menjelaskan bahwa IIFA OKI belum lama ini telah menandatangani naskah kerja sama dengan Kementerian Agama di bidang pendidikan Islam. Hal yang sama ia juga ingin lembaganya mengadakan kerja sama dengan UIN Jakarta sebagai salah satu sumber atau pusat kajian dalam bidang topik-topik tertentu.
Sementara itu, Rektor UIN Jakarta dalam sambutan sebelumnya menyatakan terima kasih atas kunjungan Sekjen IIFA OKI Koutoub Sano ke lembaga yang dipimpinnya. Ia juga merasa bangga dan mendapatkan kehormatan atas kunjungan yang bersejarah tersebut.
Rektor Amany Lubis selanjutnya meceritakan secara singkat sejarah mengenai berdirinya UIN Jakarta. Perguruan tinggi Islam tersebut sebelumnya bernama Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) dan kemudian berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Pada tahun 2002, IAIN berubah menjadi UIN Jakarta hingga sekarang.
UIN Jakarta saa ini memiliki 12 fakultas dan sekolah pascasarjana dengan 78 program studi, terdiri atas program S1, program S2, program S3, dan program pendidikan profesi. Sementara jumlah mahasiswanya tercatat ada lebih dari 30.000 orang.
Rektor Amany Lubis juga menceriakan bahwa dirinya telah berkunjung ke lebih dari 30 negara di lima benua. Bahkan ia pernah berkunjung ke Maroko dan menyampaikan pidato ilmiah di depan Raja Maroko.
“Saya senang mendapat kunjungan kehormatan Sekjen IIFA OKI Koutoub Sano. Insya Allah kami akan menjalin kerja sama dengan lembaga tersebut untuk bersama-sama mengembangkan ilmu pengetahuan Islam,” katanya.
Pertemuan Sekjen IIFA OKI Koutoub Sano dengan Rektor UIN Jakarta Amany Lubis berlangsung dalam suasana hangat dan bersahabat. Setelah saling memberikan informasi mengenai lembaga masing-masing, keduanya kemudian menandatangani naskah kerja sama serta saling menukar cinderamata.
Kunjungan Koutoub Sano selama sekira dua jam itu diakhiri dengan shalat Jumat di Masjid Al-Jami’ah kampus UIN Jakarta. Ia juga didaulat menjadi khatib dan imam shalat Jum’at yang digelar dalam dua bahasa asing, yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. (ns)
Foto: Hermanuddin (Humas)