IAIN Batusangkar Belajar Sistem Akreditasi ke UIN Jakarta
Ruang Diorama, BERITA UIN Online – Guna mendorong peningkatan mutu akademik, sivitas akademika IAIN Batusangkar, Sumatera Barat, mengadakan kunjungan ke UIN Jakarta, Rabu (11/12/2019). Mereka ingin belajar mengenai proses dan sistem akreditasi institusi serta program studi yang dilakukan di UIN Jakarta. Selain untuk studi banding, IAIN Batusangkar juga menandatangani kerja sama di bidang pengembangan akademik.
Rombongan berjumlah 26 orang itu dipimpin langsung Rektor IAIN Batusangkar Kasmuri. Di antara mereka terdapat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Desmita serta para kepala program studi.
Acara studi banding dilakukan di Ruang Diorama Auditorium Harun Nasution. Mereka disambut Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Andi Faisal Bakti, dan Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Khoirudin, serta Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Asep Saepudin Jahar.
Rektor IAIN Batusangkar Kasmuri mengatakan, IAIN Batusangkar saat ini sedang berusaha untuk menjadi perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) terbaik di Indonesia. Upaya tersebut terus dilakukan dengan membenahi sarana dan prasarana serta mutu akademiknya.
“Saat ini akreditasi Institusi IAIN Batusangkar memperoleh nilai B. Sedangkan tujuh dari 27 program studi yang ada telah terakreditasi A,” katanya.
Ia berharap UIN Jakarta ke depan dapat menjadi mitra baru pengembangan mutu akademik bagi IAIN Batusangkar. Hal itu mengingat UIN Jakarta telah memiliki banyak pengalaman dalam mengelola lembaga serta menjadi kiblat PTKIN di Indonesia.
Bagi IAIN Batusangkar, jelas Kasmuri, UIN Jakarta ibarat ikan hiu yang mengejar ikan salmon. Salmon berhasil hidup sampai ke daratan karena dikejar-kejar terus ikan hiu yang ingin memakannya.
“Begitu pula dengan IAIN Batusangkar, lembaga ini harus terus hidup dan UIN Jakarta menjadi tempat kami banyak belajar,” kata Kasmuri.
Sementara itu, menurut Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli, UIN Jakarta kini tidak merasa lebih baik dari PTKIN lain. UIN Jakarta, katanya, akan tetap menjadikannya sebagai mitra bagi PTKIN yang ingin banyak belajar.
“UIN Jakarta tidak merasa paling baik dan yang lain jelek, apalagi menjadi pesaing antar PTKIN. Sebaliknya UIN Jakarta akan membantu dan berkolaborasi untuk bersama-sama maju sebagai PTKIN unggulan di Indonesia,” katanya.
UIN Jakarta, kata Zulkifli, memiliki 13 fakultas dan 56 program studi. Jumlah mahasiswanya kini mencapai sekira 32.000 orang, dosen 1.100 orang, dan guru besar 74 orang.
“Akreditasi Institusi UIN Jakarta memperoleh nilai A dan rata-rata program studinya juga telah terakreditasi A,” jelasnya. (ns)