Humas Miliki Peran Strategis Sosialisasikan BLU ke Masyarakat
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Badan Layanan Umum (BLU) merupakan representasi pemerintah dalam memberikan layanan kepada masyarakat seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2005. Namun, hanya sekitar 53 persen masyarakat yang pernah mendengar kata BLU, 45 persen yang mengetahui BLU, dan 61 persen masyarakat belum pernah mengetahui BLU.
Demikian dikatakan Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, Ari Wahyuni, saat Webinar Gathering virtual yang diselenggarakan Direktorat PPK BLU Kementerian Keuangan, Selasa (13/7/2021).
Selain Ari, pembicara lain adalah Okta Danang Diantama (Senior Sosial Media Analis Direktorat Bea dan Cukai), Chef Afit, Lucy Wiryono (Holycow Steakhouse), Rulli Nasrullah (Pakar Komunikasi Digital dan Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta).
Oleh karena itu, kata Ari, kondisi tersebut mendorong untuk pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap BLU melalui peran kehumasan. Saat ini kehumasan BLU memiliki media komunikasi dan publikasi namun belum terintegrasi dan belum bersinergi.
“BLU merupakan agen pemerintah yang memiliki peran strategis dalam percepatan pelayanan publik sekaligus representasi wajah pemerintah,” katanya.
Ari mengatakan saat ini terdapat 250 BLU yang tersebar di 22 kementerian/lembaga dengan aset kelolaan sekitar Rp 1.000 triliun. BLU diharapkan terus tumbuh dan memberikan layanan optimal kepada masyarakat terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini.
“Komitmen tiga Menteri, yakni Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Menteri Perencanaan dan Pembanguan Nasional pada bulan Maret lalu bersama seluruh BLU untuk mengawal tantangan layanan di 2021 dengan tagline ‘BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi’ merupakan strategi komunikasi BLU yang bertujuan untuk menyampaikan layanan BLU seluas mungkin kepada masyarakat dan diharapkan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNPB) yang diperoleh BLU,” katanya
Strategi komunikasi yang akan dilaksanakan, antara lain membuat branding dan values BLU, program BLU Ways, Podcast, Portal Layanan BLU, BLU Movie, dan BLU Expo secara virtual.
Wahyuni menambahkan, dengan adanya humas gathering diharapkan akan tercipta sinergi seluruh BLU untuk bersama memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat serta para pemangku kepentingan lain. BLU merupakan wujud kehadiran pemerintah untuk memberikan layanan publik dan mengetahui pengelolaan keuangannya sebagai bagian dari APBN. Selain itu humas BLU sebagai media yang menjalankan strategi komunikasi untuk menciptakan kepercayaan dan citra yang baik terhadap pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikas dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari, menyebutkan bahwa tantangan dalam strategi komunikasi BLU saat ini dapat dilihat dari unsur komunikator, pesan, komunikan, kanal, dan efek.
“Dari unsur komunikator, BLU bergerak sendiri-sendiri tanpa ada key opinion leaders. Pesan yang disampaikan tidak sesuai perspektif target audiens. Sisi komunikan sebagai penerima pesan juga penting diperhatikan agar pesan tersebut bisa diterima dan dipahami. Kombinasi kanal komunikasi belum sesuai dengan target audiens yang pada akhirnya memberikan efek komunikasi kebijakan tidak tepat sasaran dan belum dipahami,” ujarnya.
Sementara Pakar Komunikasi Digital, Rulli Nasrullah mengatakan media sosial yang digunakan akan memengaruhi kebijakan, perencanaan, evaluasi, audit, dan apapun yang akan dilakukan oleh BLU.
“Persoalan yang harus kita pahami tidak semua BLU memiliki dana yang cukup besar untuk dikelola, SDM yang cukup banyak, dan cakupan wilayah kerja yang terbatas,” ujarmya.
Humas Gathering BLU 2021 diselenggarakan untuk dapat saling memahami kekuatan media sosial dalam era digital, membuat konten kreatif, mempublikasikan dan melakukan analisis efektif penyampaian informasi, memperkuat image branding di sosial media, mengelola media sosial sebagai bagian bisnis BLU, dan ajang saling mengenal admin sosial BLU, memperkuat engagement admin media sosial, dan memperkuat komitmen untuk melakukan sinergi komunikasi BLU. (ns/lisnawati)