Hadiri Seminar Internasional UIN Jakarta, Duta Besar Irak untuk Indonesia Bahas Transformasi Pendidikan Karakter

Hadiri Seminar Internasional UIN Jakarta, Duta Besar Irak untuk Indonesia Bahas Transformasi Pendidikan Karakter

Diorama Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online – Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar Internasional ME-Fair 5.0, bertajuk “Transformasi Manajemen Pendidikan Karakter: Mewujudkan Generasi Unggul Berbasis Sustainable Development Goals” di Ruang Diorama, lantai dasar Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, pada Kamis (5/12/2024). Seminar sendiri dihadiri Duta Besar Irak untuk Indonesia, HE. Ali Taha.

Seminar Internasional ME-Fair 5.0 dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama dan Alumni FITK, Salamah Agung M.A., Ph.D. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan tema seminar sangat relevan di era kemajuan ini, di mana peran pendidikan karakter menjadi semakin penting. 

“Pendidikan tidak hanya sekadar menanamkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk nilai, etika, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan yang ada dengan tetap berpegang teguh pada prinsip moral dan agama,” ujar Wadek yang juga pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia tersebut.

Ketua Pelaksana Seminar Internasional ME-Fair 5.0, M. Ilham Sahmaludin, menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan sejumlah civitas akademika dan Duta Besar Irak untuk Indonesia, HE. Ali Taha. Dalam sambutannya, Ilham menjelaskan tujuan diadakan Seminar Internasional, “Seminar ini bertujuan untuk menciptakan generasi unggul dan memiliki kemampuan menjadi pemimpin dan mahasiswa yang mempunyai skill serta prestasi yang berguna bagi masyarakat”.

Kemudian dalam sesi Talk Show yang membahas pendidikan, Duta Besar Irak untuk Indonesia, HE. Ali Taha, mengungkapkan potensi kerja sama bilateral dalam bidang pendidikan. "Kita bisa memperluas kerja sama dengan Irak, khususnya pendidikan berbasis keislaman, karena Irak merupakan negara islam. Hal ini juga mendorong pendidikan berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai keislaman yang dapat membentuk generasi muda yang berintegritas, berbudaya, dan memiliki moral yang tinggi melalui program Student Exchange," paparnya.

Ali Taha juga memberikan gambaran tentang kondisi Irak saat ini. "Kondisi Irak sangat aman. Kami adalah bangsa berperadaban dan negara kaya dari berbagai aspek, terutama perdagangan. Irak telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dengan banyak negara demi kemaslahatan masyarakat dan para pelajar," jelasnya.

Menurut pantauan Berita UIN Online, saat ini hubungan diplomatik Indonesia dan Irak terjalin sangat baik, ditandai dengan sejumlah kerja sama strategis di berbagai bidang, khususnya pendidikan dan kebudayaan.


(Sabila Weliza/Zaenal M./Widhi Damar Anandito/Foto: Yuda Afif Al Manshur)

 

Tag :