Guru Besar FU Sri Mulyati: Wanita Miliki Peran Penting bagi Negara
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Sri Mulyati mengatakan, wanita memiliki peran penting bagi tegaknya suatu negara. Tanpa peran wanita niscaya negara akan mengalami kehancuran.
Sri Mulyati mengutarakan hal itu saat menjadi pembicara pada acara Khotmul Qur’an dan Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2021 bertajuk “Peran Ibu dalam Menanamkan Nilai-nilai Akhlaq Qur'ani” secara virtual, Kamis (16/12/2021).
Acara Khotmul Qur’an digelar Pusat Kajian Taklim Al-Qur’an bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Jakarta. Turut hadir Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Ketua Pusat Kajian Taklim Al-Qur’an Faizah Ali Sybromalisi, Ketua DWP Fauziah Ahmad Rodoni, para wakil rektor, para kepala biro, para dekan, para ketua lembaga, serta para mahasiswa..
Pembacaan dan doa Khotmul Qur’an dilakukan oleh dosen Fakultas Syariah dan Hukum Afidah Wahyuni dan pembacaan Kalam Ilahi oleh dosen Fakultas Ushuluddin Tien Rahmatin. Acara dipandu Nurul Hidayati dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Menurut Sri Mulyati, peran wanita atau ibu sangat mulia. Peran wanita tersebut tidak ada yang membantah dari siapa pun. Saat ibu hamil misalnya, ia telah berperan untuk mendoakan sang anak agar lahir dengan sehat dan selamat, saleh dan salehah, serta berakhlak mulia.
Setelah anak lahir ia mendampingi dan menjaga anak serta membesarkannya. Tak hanya itu, tugas ibu juga berperan ganda. Selain menjadi ibu rumah tangga, ia terkadang ikut mencari nafkah guna membantu suaminya dengan berdagang atau berkarir lainnya.
“Karena itu kita harus bersyukur bahwa peran ibu di Indonesia menjadi Muslimah dan Mukminah sangat baik, termasuk anak-anak perempuannya,” katanya.
Lebih lanjut doktor lulusan McGill University Kanada itu mengungkapkan, ahklak Qur’ani bagi seorang ibu sangat menentukan bagi kelangsungan suatu negara. Sebagaimana dalam sebuah ungkapan Arab dikatakan bahwa wanita adalah tiang negara. Jika wanita baik maka negara akan baik. Tetapi sebaliknya jika wanita kurang baik akhlaknya negara pun akan hancur.
Dalam suatu makalah lain dikatakan bahwa jika akhlak seorang ibu baik akan baik pula negara tersebut. Tetapi apabila akhlak ibu rusak maka rusak pula suatu negara.
Oleh karena itu, menurut Sri Mulyati, nilai-nilai aklak al-Qur’an dalam Islam menjadi penting. Aklah tersebut telah ditanamkan pada anak sejak masih dalam kandungan. Misalnya saja dalam masyarakat tradisional, terdapat tradisi adanya pembacaan al-Qur’an Surat Yusuf dan Surat Maryam selama anak masih dalam kandungan. Hal itu bertujuan agar kelak anak yang lahir akan menjadi saleh dan salehah serta baik akhlaknya.
“Jadi peran ibu sungguh sangat luar biasa istimewa,” ujar Guru Besar Bidang Ilmu Tasawuf itu. (ns)