Gelaran PKPD Harapkan Penyamarataan Kualitas Dosen di PTKI
Hotel Grandwhiz, BERITA UIN ONLINE — Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah mengadakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Perguruan Tinggi Penyelenggara UIN Jakarta dimulai pada 15 Agustus dan akan berakhir pada 7 November 2023 bertempat di Hotel Grandwhiz, Lebak Bulus (15/08/2023)
Dalam laporan yang disampaikan oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. A. Zainul Hamdi, M.A., mengemukakan alasan mengapa PKDP ini dilaksanakan karena sertifikasi dosen adalah bentuk ikhtiar akademik dan keyakinan dosen PTKI memiliki kualifikasi serta kompetensi yang profesional.
“Ini adalah tahun kedua kita menyelenggarakan PKDP. Insya Allah penyelenggaraan di tahun kedua ini makin tertata dengan rapi. Saya tahu prosesnya karena melihat di tahun pertama silam, masing-masing penyelenggara LPM di PTP,” lanjutnya.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menyambut dnegan baik dan berterima kasih atas kepercayaan menjadi bagian dari 19 PTKI yang mengikuti PKDP. PKDP 2023 diikuti oleh 2500 peserta, terdiri dari 1600 dosen PTKIS, 600 dosen PTKIN, dan 300 dosen non pendidikan Islam yang merupakan pendidikan tinggi di bawah dirjen Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha. PKDP ini terselenggara dengan anggaran dari Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) yang merupakan beasiswa kolaboratif antara LPDP Kemenag tahun 2023 kategori beasiswa non gelar. Penyelenggaraan kegiatan ini adalah kerjasama antara Ditjen Pendidikan Islam dengan Balai Litbang dan Badan Diklat Kementerian Agama. Waktu pelaksanaan direncanakan selama 60 hari mulai pada 15 Agustus serentak di 19 Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) PKDP.
“Kami melihat PKDP merupakan bagian penting untuk pengembangan dosen. Semoga para dosen di sini selalu bisa dan terus memperjuangkan pengabdiannya dalam penguatan SDM sebagai tenaga pendidik. Kita akan majukan tingkat pendidikan di Kemenag. Semoga di tahun selanjutnya akan kita lanjutkan,” harapnya.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI, Prof. Dr. Amin Suyitno, M.Ag., menyadari bahwa dosen PTKI memiliki latar belakang yang beragam. Contohnya terdapat dosen sudah menuliskan banyak karya ilmiah, tetapi ada juga yang menuliskan tesis sebagai karya terakhir.
“Oleh sebab itu, untuk menyamakan persepsi di antara dosen, maka diadakanlah PKPD. Di sini, para dosen diajak untuk knowledge sharing, khususnya bagaimana seorang dosen itu paham dengan tusinya dalam tridarma. Masih ada dosen yang tidak tahu tusinya dan tridarma menjadi suatu yang asing,” terangnya.
Direktur PTKI Kemenag RI, Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, S.TP., M.T., melihat bahwa ada sesuatu yang harus mereka tajamkan, yaitu pengokohan terhadap tiga pilar utama—struktur,kultur, dan resourcing. Ia melanjutkan, tiga hal tersebut harus dijaga sedemikian rupa agar pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dapat dijalankan dengan baik.
“Mengenai ruang aksen dan kultur, di Kemenag sendiri itu terdapat budaya kerja yang menjadi pegangan seluruh insan berkhidmat untuk kerja di Kemenag. Saya ingin menyoroti apa yang ingin kita bangun bersama, ada nilai integritas yang mencakup kejujuran dan ketepatan waktu dalam mengerjakan sesuatu,” sambungnya. (Fayza Rasya/Lisna/FRH)