Gelar Samabhav International Film Festival, PSGA dan Mitra Harap Tumbuhkan Kesadaran Setara Gender
Teater Prof. Ahmad Yunus, BERITA UIN Online— Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta bekerjasama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, Men Againts Violence and Abuse (MAVA), dan magdalene.co menggelar festival film internasional. Festival bertema Samabhav International Film Festival: Bersama untuk Kesetaraan Gender diharap turut menumbuhkan kesadaraan kesetaraan gender sivitas akademika.
Festival film digelar selama dua hari penuh, Selasa hingga Rabu (30—31/5/2023), di Ruang Teater Profesor Ahmad Yunus, FITK. Beberapa film yang bakal ditayangkan antara lain PSA 1&2, Hasina, Boys Who Like Girls, Broken Image, Khule Aasman ke Niche, Footprints, Ujjhyo, Gandi Baat, Black Roses and Red Dresses, Juice, dan Untying the Knot.
Pemutaran film pendek, feature, dokumenter, dan diskusi ini digelar bersamaan di Indonesia dan Bhutan. Sebelumnya empat edisi festival film diselenggarakan di 34 kota di India, Bangladesh, dan Nepal. UIN Jakarta sendiri dipilih sebagai perguruan tinggi pelaksanaan kegiatan ini di Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan UIN Jakarta, Din Wahid MA Ph.D, yang hadir mewakili rektor menyampaikan apresiasi pimpinan universitas. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sebuah inisiasi bagus karena film menjadi salah satu media yang tepat dalam memunculkan kesadaran remaja dengan gagasan dan ide yang penting didiskusikan.
“Kita harus mempunyai pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku. Dari kesadaran itulah akan berlanjut bagaimana kita berperilaku setelah menginternalisasi gagasan dan ide,” tuturnya pada pembukaan kegiatan, Selasa ini (30/5/2023).
Wahid menambahkan, “kesetaraan” atau “berkeadilan” gender bukan harus sama, tetapi setara. Ia merekomendasikan buku yang sangat bagus di kalangan Islamic studies karangan Profesor Amina Wadud berjudul Setara di Hadapan Allah: Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarki.
“Saya berharap mahasiswa dapat memahami hal ini dan mudah-mudahan tiada lagi kesalahpahaman mengenai pelecehan . Saat ini, kata “pelecehan” sangat sensitif bagi beberapa kalangan. Itulah sebabnya kita mensosialisasikan kesadaran terhadap kesetaraan gender dari hal kecil—menghindari rasa tersinggung,” tambahnya.
Pengajar Fakultas Ushuluddin ini tidak lupa juga mengabarkan bahwa UIN Jakarta sudah mengeluarkan keputusan rektor mengenai pencegahan kekerasan seksual. Keputusan ini memungkinkan pemberian perlindungan bagi korban kekerasan seksual sekaligus dorongan bagi sivitas untuk melaporkan setiap tindak kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Ketua PSGA UIN Jakarta, Dr. Wiwi Siti Syajaroh MA mengungkapkan, kegiatan festival film diikuti para mahasiswa, dosen, dan pegawai di lingkungan UIN Jakarta. Menurutnya, ini dilakukan untuk turut menumbuhkan kesadaran kesetaraan gender di lingkungan kampus.
Doktor Wiwi menambahkan, rangkaian Samabhav International Film Festival ini bakal ditutup dengan peluncuran satuan petugas penanganan dan keamanan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus UIN Jakarta. (Faizya Rasya/Aditya Wardhana/ZM)