Gelar Kuliah Umum, Rektor Harap Para Akademisi Manfaatkan Kesempatan DAAD

Gelar Kuliah Umum, Rektor Harap Para Akademisi Manfaatkan Kesempatan DAAD

Diorama, BERITA UIN Online- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) bekerjasama, menggelar kuliah umum Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) dengan tema, “Exploring Research Collaboration and Scholarship Opportunities in Germany: Establishing Personal And Institutional Connections” pada Kamis, (14/03/2024) di ruang diorama.

Kuliah umum tersebut dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., S.H., M.H. M.A, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan, Din Wahid, M.A., Ph. D, Direktur DAAD Jakarta, Dr. Guido Schnieders, beberapa dekan, dosen dan mahasiswa yang juga turut hadir sebagai peserta. 

Dalam sambutannya, rektor menyampaikan bahwa kuliah umum tersebut merupakan bagian dari internalisasi kampus UIN Jakarta. Di DAAD terdapat berbagai macam kegiatan riset yang dilakukan, baik di bidang sains maupun studi islam. Ia juga berharap bahwa para guru besar, dosen, dan para akademisi UIN Jakarta dapat melakukan kolaborasi penelitian di DAAD.

“Ini merupakan salah satu kesempatan penting yang harus dilakukan. Di DAAD berbagai bidang semuanya ada, teknik, sosial, sains, studi islam dan lain sebagainya ada, baik itu untuk S2 maupun S3,” tambahnya

DAAD sendiri merupakan organisasi dari institusi pendidikan tinggi dan asosiasi mahasiswa Jerman yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama akademisi di seluruh dunia, terutama melalui pertukaran pelajar mahasiswa, akademisi dan ilmuwan. Pada kuliah umum tersebut Guido memaparkan lengkap tentang program yang tersedia di DAAD.

Guido menjelaskan beberapa lanskap yayasan pendanaan Jerman, ada sekitar 120 universitas nasional yang kuat dalam penelitiannya, universitas tersebut berhak memberikan gelar doktor, menyatukan penelitian dan pengajaran, kuat dalam penelitian, dan 120 universitas tersebut mencapai posisi teratas di berbagai peringkat internasional, serta memiliki 16,8% pelajar internasional.

“Ada beberapa lembaga unggul yang menyediakan pendanaan, bagi mereka yang ingin melakukan penelitian dan mengambil program doktor dan juga PhD, diantaranya, Max planck Institute, Leibniz Association, Fraunhofer Institute, Deutsche Forschungsgemeinschaft,” ungkapnya

Guido juga menambahkan informasi tentang program undangan ulang DAAD. Program tersebut mendanai penelitian dan proyek kerja di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian non universitas yang diakui negara bagian Jerman. Program ini bisa diikuti oleh mantan pemegang hibah penelitian atau beasiswa DAAD, mantan pemegang beasiswa Jerman Timur yang belajar satu tahun di Jerman. Persyaratan yang perlu dipenuhi yaitu formulir aplikasi online, CV, daftar publikasi, proposal penelitian, jadwal waktu, konfirmasi, undangan dari institusi tuan rumah Jerman. Pendanaan yang diberikan yaitu tunjangan bulanan sebesar 2.000 Euro, tunjangan perjalanan, dan asuransi. Durasi pendanaan yaitu 1-3 bulan.

Selain itu ia juga menyebarkan informasi terkait hibah penelitian program doktor di Jerman. Program tersebut merupakan proyek doktoral individu maupun kelompok di universitas atau lembaga penelitian non-universitas yang dikelola negara dan diakui oleh Jerman. Program ini bisa diikuti oleh akademisi, ilmuwan muda dari negara ASEAN, kecuali Brunei Darussalam, yang telah menyelesaikan gelar master tidak lebih dari enam tahun dari pendaftaran. Persyaratan yang harus dikumpulkan diantaranya, surat penerimaan oleh pembimbing akademik di universitas Jerman, proposal penelitian disetujui oleh pembimbing, jadwal penelitian. Fasilitas dana yang diberikan yaitu tunjangan 1,200 euro perbulan. Durasi pendanaan selama empat tahun.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai lanskap penelitian di Jerman dapat diakses melalaui halaman berikut: www.gerit.org/en

(Linda Yuliani/Zaenal M./Noeni Indah)