Gandeng Lembaga Riset Iran, Pogram Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Jakarta Lakukan Kolaborasi Riset tentang Wali Songo

Gandeng Lembaga Riset Iran, Pogram Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Jakarta Lakukan Kolaborasi Riset tentang Wali Songo

Gedung FAH, Berita UIN Online- Program Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH),  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkolaborasi dengan Islamic Science and Cultural Academy, Iran, menyelenggarakan International Webinar tentang Walisongo. Webinar tersebut mengambil tema the Role of Walisongo in the Religious and Cultural Interactions Between Iran and Indonesia in the 15th Centuries, Kamis (29/05/2024).

Dekan FAH UIN Jakarta, Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum mewakili Rektor mengatakan bahwa kolaborasi riset internasional menjadi salah satu visi dan misi UIN Jakarta. "Dan, webinar hari ini merupakan bagian dari kolaborasi riset yang cukup baik dalam membahas topik penting dalam pembacaan sejarah perkembangan masyarakat Muslim di Indonesia," katanya.

Tidak hanya itu Direktur Prodi Tasawuf Khatam Al Nabiin Institute of Higher Education Iran, Prof. Vahid Haj Aghazadeh juga turut mengapresiasi. Menurutnya, hubungan antara Indonesia dan Iran sangat kuat terutama dalam budaya. 

Webinar yang berpusat di Gedung FAH UIN Jakarta dimoderatori langsung oleh Ketua Prodi Teologi Islamic Science and Cultural Academy, Iran. Beberapa peneliti dari Indonesia dan Iran tampil sebagai narasumber.

Di sesi pertama, Prof. Amirul Hadi, Ph.D. l,  Guru Besar Sejarah Peradaban Islam mewakili peneliti dari MSKI FAH UIN Jakarta memaparkan paper riset berjudul History, Memory And Conversion: Some Notes On Walisongo Of Jawa, Indonesia . Profesor Amir menyatakan dalam risetnya bahwa secara Historiografi, kajian tentang Walisongo kurang memiliki sumber yang terpercaya. Karya-karya lokal (pribumi) kurang dikuatkan oleh informasi kronologis, berorientasi pada istana, data sejarah bercampur dan dibayangi oleh legenda dan mitos. Artinya, riset yang ada tentang Walisongo belum dipaparkan sumber primer yang kuat.

Sebagai pembanding,  seorang peneliti Sejarah dan Peradaban Iran Madam Maryam Sahaf memberikan pembahasan dengan paper bertajuk Wali Songo: some heroes in the fild of spreading islam in Indonesia. Dalam risetnya, ia menjelaskan tentang sekilas pengantar salah satu tokoh Walisongo, Maulana Malik dan metode dakwah Islamnya di Indonesia.

Pada acara Webinar ini juga, Prof. Amelia Fauzia, Ph.D., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga menguatkan bahwa riset yang telah dilakukan di Indonesia tentang Walisongo belum memaparkan sumber primer yang jelas. Guru Besar Sejarah Peradaban Islam tersebut juga mengatakan sangat mendukung kolaborasi riset tentang Walisongo antara Indonesia dan Iran dengan metodologi terbaru dan sumber yang valid sehingga temuannya bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.

Pada akhir webinar, Dr. Maudlotun Nisa’ selaku Sekretaris Prodi MSKI FAH UIN Jakarta atas nama panitia acara Webinar ini mengucapkan terima kasih atas kolaborasi ini untuk dilakukan Kerjasama lain yang berkelanjutan terutama tentang kebudayaan Iran dan Indonesia.

(Gilang Alfaris/Mauidlotun Nisa’)