FK UIN Jakarta: Strategi Mahasiswa Kedokteran dalam Moderasi Beragama

FK UIN Jakarta: Strategi Mahasiswa Kedokteran dalam Moderasi Beragama

Fakultas Kedokteran, BERITA UIN Online - Fakultas Kedokteran (FK) UIN Jakarta menggelar webinar pada Sabtu (09/03/2024) melalui Zoom Meeting. Webinar yang bertajuk "Peran Mahasiswa Kedokteran sebagai Agen Moderasi Beragama"  menghadirkan Konsultan Tim Pokja Moderasi Beragama, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, S.Psi., M.Psi., sebagai pemateri webinar. 

Dalam sambutannya, Dekan FK UIN Jakarta, Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid., SpOT., FICS., menyampaikan pesan kepada mahasiswa kedokteran agar nantinya ketika terjun di masyarakat bukan hanya sebagai dokter yang mengobati individu, tetapi juga pemimpin masyarakat yang memiliki khidmah yang lebih luas khususnya di bidang keagamaan. 

Hal tersebut selaras dengan pemaparan materi moderasi beragama yang disampaikan oleh Alissa Wahid bahwa, posisi dokter dan mahasiswa kedokteran dalam penguatan moderasi beragama yaitu sebagai ‘perawat’ masyarakat, ‘orang pintar’ dalam masyarakat, solidarity makers, community leaders, dan pembentuk nilai yang menunjukkan persaudaraan seagama dan persaudaraan sebangsa.

Sikap yang menunjukkan persaudaraan seagama dapat ditunjukkan salah satunya dengan meyakini kebenaran pandangan yang kita anut, sekaligus memahami ada banyak kelompok dalam agama yang sama. Adapun sikap yang menunjukkan persaudaraan sebangsa yaitu menerima siapapun dari kelompok agama yang berbeda sebab mereka memiliki hak yang setara di Indonesia.

“Moderasi beragama menjadi salah satu muatan yang digencarkan oleh Kementerian Agama, sebab Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk.” Alissa menerangkan. Menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan bagi setiap warga negara.

Salah satu ucapan Gus Dur yang dikutip oleh Alissa Wahid yaitu, pancasila adalah alat pemersatu bangsa. Meskipun pancasila buatan manusia, tetapi nilai dalam pancasila adalah nilai kebaikan yang dipercaya oleh semua pemeluk agama.

Mengingat banyaknya narasi yang mengatakan jihad itu bela Islam bukan bela pancasila atau negara, Alissa Wahid mengingatkan kepada mahasiswa kedokteran UIN jakarta agar tidak terbawa arus yang dapat memecah belah bangsa dan jangan menjadi dokter yang membeda-bedakan. “Islam itu rahmat untuk semesta alam, bukan hanya untuk Islam,” ucapnya.

(Nala Zakina\Faadhilati Idris)

Tag :