FITK Kukuhkan 659 Peserta PPG Dalam Jabatan 2021
Serpong, BERITA UIN Online - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta mengukuhkan sedikitnya 658 peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan Tahun 2021 secara hybrid di Hotel Swiss-Bel Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (29/12/2021). Peserta PPG merupakan guru-guru agama Pendidikan Agama Islam di sekolah umum dan madrasah dari lima provinsi di Indonesia.
Acara pelantikan dihadiri Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammad Zain, Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah, Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli, Dekan FITK Sururin, para wakil dekan, dan para kepala program studi serta para sekretaris program studi di FITK.
Sururin dalam laporannya menyebutkan, total peserta PPG yang lulus dan dilantik tahun ini sebanyak 659 orang dari 702 orang. Mereka merupakan hasil seleksi yang dilakukan dalam empat tahap (batch).
“Alhamdulillah, tahun ini tingkat kelulusan peserta PPG mencapai 93,77 persen. Bagi yang belum lulus kami berharap untuk bersabar dan tidak perlu patah semangat. Masih ada kesempatan di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Direktur PAI Amrullah dalam sambutannya mengatakan, antara guru agama di sekolah umum dan di madrasah memiliki kesamaan, yakni sama-sama sebagai guru. Kedua guru berperan sebagai kendaraan dan menjadi elemen utama dalam mencerdaskan manusia Indonesia.
Melalui program sertifikasi guru tersebut, lanjutnya, kehidupan guru diharapkan menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.
“Saya berterima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah mendedikasikan diri di dunia pendidikan. Mungkin sudah ada yang mengajar selama sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan bahkan lebih. Ini gambaran betapa sulitnya perjuangan guru-guru kita. Semoga bapak dan ibu guru diberikan kekuatan lahir-batin,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli dalam sambutannya menyatakan bahwa menjadi guru bukanlah sebagai bentuk pelarian, tetapi merupakan pilihan hidup. Karena itu para guru mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam dunia pendidikan.
Dia mendorong agar para guru yang telah dinyatakan lulus mengikuti PPG dapat menjadi guru profesional dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Para guru akan menghadapi generasi milenial, generasi semua serba cepat. Boleh jadi murid lebih pintar dan canggih, maka tugas guru ada dua, yaitu menyampaikan pendidikan karakter dan memberikan contoh yang baik. Itu yang tidak bisa digantikan oleh teknologi,” tandasnya. (ns/fitk.uinjkt.ac.id)