FITK Gelar Seminar Nasional, UIN Jakarta Dorong Transformasi Pendidikan melalui Sinergitas Kecerdasan Buatan
Jakarta, Berita UIN Online – UIN Jakarta menggelar seminar nasional dengan “Transformasi Pendidikan di Era Kecerdasan Buatan dan Implementasi Deep Learning”, Selasa (06/05/2025). Fakultas Ilmu Tarbiyah selaku penyelenggara semnas kembali meneguhkan komitmen nya sebagai pionir transformasi Pendidikan nasional. Seminar Nasional diikuti oleh lebih ribu 1.206 peserta dari berbagai instansi Pendidikan.
Diisi oleh berbagai narasumber ahli di bidangnya, seminar nasional dihadiri oleh Kepala Pusat Studi Kecerdasan Artifisial dan Teknologi Digital DPPM ITS, Prof. I Ketut Eddy Purnomo, S.T. M.T., Ketua Tim Pengembang Pembelajaraan Mendalam Kemendikdasmen, Prof. Dr. Suyanto S.T., M.Sc., Principal of Shopos International School, Curry Wilaningru, M.Pd., Dekan FITK UIN Jakarta, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., dan Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ismailining Eviyulianti S.Pd., M.Hum., sebagai moderator.
Seminar Nasional diawali dengan topik “Kecerdasan Artifisial untuk Pendidikan” yang dibawakan oleh Prof. I Ketut, Prof. I Ketut membawakan sebuah statement dari Alan Turing dalam Tes Turingnya bahwa “ketika mesin dapat berpikir selayaknya manusia maka disitulah akan muncul permasalahan baru”. Oleh karena itu Prof. I Ketut mengapresiasi langkah UIN Jakarta dalam mengadakan seminar nasional ini, mengingat implikasi dari penggunaan kecerdasan artifisial yang harus disikapi secara tepat.
“Dengan prediksinya yang menjadi kenyataan (pernyataan Alan Turing), maka diadakannya semnas ini sangat tepat, sehingga kita dapat dalam menyikapi dan mengantisipasi dari aspek moral dan etika,” ucap Prof. I Ketut.
Dalam konteks Pendidikan, penggunaan AI harus melihat pihak siapa saja yang terlibat dalam Pendidikan itu sendiri. Prof. I Ketut juga menyinggung sinergitas AI dengan para stakeholder Pendidikan. Menurutnya AI dapat membantu dan memaksimalkan peran setiap stakeholder, alih-alih bersaing dan menggantikan posisi mereka dalam dunia Pendidikan.
“Prof. Karim Lakhani dari Harvard Bussiness School pernah menyatakan bahwa AI tidak dapat mengantikan manusia tetapi manusia dengan AI akan menggantikan manusia tanpa AI,” ujarnya.
Prof. Suyanto dalam sesi selanjutnya yang membahas mengenai “arah kebijakan deep learning dalam kurikulum Indonesia”, Prof. Suyanto menekankan bahwa deep learning adalah pendekatan holistik dengan menciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olahhati, olahrasa, dan olahraga.
“Pendekatan ini tentu berbeda dengan pendekatan AI sebelumnya, melibatkan siswa sepenuhnya dengan memberikan ruang belajar yang memuliakan baik guru dengan siswa maupun siswa dengan guru,” jelasnya.
Sebagai penutup, Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa FITK akan terus bersikap responsif terhadap setiap bentuk inovasi pembelajaran yang berkembang. Ia menegaskan bahwa era digital dan disrupsi teknologi menuntut lembaga pendidikan, terutama yang mencetak calon pendidik, untuk terus berbenah dan beradaptasi. Untuk itu, FITK UIN Jakarta sedang dalam proses perubahan visi dan misi fakultas guna membangun skema pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman dan bersahabat dengan teknologi.
Seminar Nasional ini menegaskan peran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai institusi yang adaptif terhadap transformasi pendidikan di era digital. Melalui FITK, UIN Jakarta menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam membentuk ekosistem pendidikan yang relevan dan visioner. Dengan pendekatan integratif, UIN Jakarta terus hadir sebagai pelopor perubahan dalam dunia pendidikan nasional.
Untuk Infomasi selengkapnya, Seminar Nasional dapat diakses melalui link YouTube berikut: https://www.youtube.com/live/XnV9dT7vmWE?si=M2mv6N_yVVZcuFo9
(M. Hanif Al-Fatih/Zaenal M./Widhi Damar A./Foto: Youtube UIN Jakarta)