FIKES Gelar Angkat Sumpah Ners ke 14 Secara Luring dan Daring

FIKES Gelar Angkat Sumpah Ners ke 14 Secara Luring dan Daring

Ciputat, BERITA UIN Online-- Fakultas Ilmu Kesehatan kembali menggelar angkat sumpah lulusan Program Studi Profesi Ners ke-14 pada Rabu (11/11/2020) secara luring dan daring.

Pengambilan sumpah yang dilakukan secara luring itu dipimpin Ketua Dewan Pengurus Wilayah PPNI Banten H Ahmad Drajat SPd SKM SKep MKM yang diwakili Sekretaris DPW PPNI Banten Fathoni SKep MKep disaksikan Wakil Rektor Bidang Dekan FIKES Dr apt Zilhadia MSi, Kepala Prodi Ners Dr Jamaluddin SKp MKep dan Direktur RSUP Fatmawati diwakili Ketua Komite Keperawatan Umi Aisyiyah SKep MKep Sp KepMB.

Berdasarkan pemantauan Tim Berita UIN Online, lulusan Ners Angkatan 15 yang diambil sumpahnya ini tercatat sebanyak 79 orang. Dua mahasiswa disumpah secara luring sebagai perwakilan dan selebihnya mengikuti secara daring melalui Zoom Meeting dan ditayangkan Live di Youtube.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, para lulusan Ners tersebut mengikuti ucapan sumpah yang dibacakan Fathoni. Berikut kalimat sumpahnya:

“Demi Allah saya bersumpah, akan membaktikan hidup saya untuk kepentingan kemanusiaan, terutama dalam bidang kesehatan, tanpa membeda-bedakan kesukuan, kebangsaan, keagamaan, jenis kelamin, golongan, aliran politik, dan kedudukan sosial. Saya akan menghormati setiap hidup insani sepanjang daur kehidupannya. Saya akan mempertahankan dan menjunjung tinggi martabat profesi keperawatan dengan terus menerus mengembangkan ilmu keperawatan. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai perawat, kecuali jika diminta keterangan untuk proses hukum. Saya akan senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama perawat. Saya akan membina Kerjasama sebaik-baiknya dengan tenaga kesehatan dan pihak lain dalam pemberian pelayanan kesehatan. Saya akan tetap memberikan penghormatan yang selayaknya kepada guru dan pembimbing saya. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keinsyafan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan kepada saya.”

Demikian, delapan butir sumpah yang diucapkan para lulusan tersebut.

Umi Aisyiyah dalam sambutannya mengatakan bahwa perawat merupakan tenaga kesehatan (nakes) yang terbesar dimana 80% pelayanan perawatan sangat dekat dengan masyarakat.

“Perawat akan lama beriteraksi dengan pasien yang tidak terbatas dengan kondisi geografis dan sosial ekonomi, maka harus berkualitas dan berfokus pada keselamatan pasien,” ujar Umi.

Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Fatmawati, lanjutnya, sebagai rujukan kelas A Pendidikan menjadi lahan praktek kedokteran dan perawatan bagi mahasiswa FIKES UIN Jakarta, namun juga bagi mahasiswa lain non kesehatan dengan kelengkapan fasilitas.

“FIKES UIN Jakarta telah menjalin Kerjasama dengan RSUP Fatmawati, sehingga praktik dilakukan di RSUP Fatmawati,” imbuhnya.

Semenara Fathoni menyampaikan bahwa lulusan profesi Ners yang disumpah telah menjadi perawat dengan level 7, sehingga berhak mendapatkan segala kewenangan yang melekat di dalamnya dengan undang-undang yang berlaku.

“Tinggal satu tahapan lagi bagi para teman sejawat untuk seutuhnya menjadi perawat ketika sudah dinyatakan lulus uji kompetensi yang akan segera diumumkan,” ujar Fathoni.

Dia berharap semua semuanya dapat dinyatakan lulus dan menjadi perawat seutuhnya. Setelah dinyatakan lulus, Fathoni menghimbau para lulusan untuk segera mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai legalitas seorang perawat.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FIKES Zilhadia dalam sambutannya menjelaskan distingsi profesi Ners dengan sarjana keperawatan.

“Sarjana keperawatan belum disebut profesi, sedangkan lulusan Ners adalah perawat professional dengan masa studi lima tahun,” ujar Zilhadia.

Sebagai profesional, sambungnya, maka dibutuhkan jiwa sosial yang sangat tinggi, terutama saat pandemi yang harus siap berjam-jam membantu pasien yang membutuhkan perawatan.

Ditambahkannya, banyak kisah sedih dari perawat karena ketakutan yang berlebihan dari masyarakat, sehingga perawat banyak yang dijauhi bahkan diusir dari lingkungan rumahnya karena dianggap dapat menyebarkan virus.

“Ini tugas berat namun mulia, semoga kalian dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Zilhadia.

Senada dengan Zilhadia, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zulkifli juga berharap kepada para lulusan yang telah disumpah untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, terlebih lagi di masa pandemi ini.

“Jalankan profesi ini dengan penuh kesabaran dan ketabahan dengan kompetensi dan skill yang dimiliki untuk terjun di masyarakat dengan tugas kemanusiaan yang mulia,” ujarnya. (mf)