FDIK-Hayrat Faoundation Turki Luncurkan “Ayasofya Dakwah Center”

FDIK-Hayrat Faoundation Turki Luncurkan “Ayasofya Dakwah Center”

Gedung Eks Perpustakaan, BERITA UIN Online – Sebuah lembaga baru lahir di UIN Jakarta. Namanya “Ayasofya Dakwah Center” atau ADC. Lembaga tersebut terbentuk atas kerja sama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) dan Hayrat Foundation Turki Indonesia.

Acara peluncuran dan peresmian ADC dilakukan di Gedung Eks Perpustakaan, Rabu (16/3/2022). Hadir Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Duta Besar Turki untuk Indonesia Askin Asan, Rektor Universitas Islam Darussalam (Unida) Gontor Hamid Fahmi Zarkasyi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Arief Subhan, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Lembaga dan Kerja Sama Lily Surayya Eka Putri, Dekan FDIK Suparto, Dekan Fakultas Ushuluddin Yusuf Rahman, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Nashrul Hakiem, Presiden Hayrat Foundation Turki Indonesia Cemal Sabin, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Sihabuddin Noor, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Cecep Satrawijaya.

Peresmian ADC ditandai dengan pemotongan pita yang dilanjutkan penandatangan prasasti oleh Rektor Amany Lubis dan Presiden Hayrat Foundation Turki Indonesia Cemal Sabin.

Rektor dalam sambutannya menyambut positif berdirinya ADC di UIN Jakarta. Pusat Studi Turki dan Peradaban Islam itu menjadi simbol persahabatan dan sekaligus untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara di Asia dan Eropa (transkontinental).

Ia berharap berdirinya ADC dapat mendorong kerja sama kedua negara di masa depan, khususnya dalam bidang pendidikan.

“Saya cukup senang, semoga berdirinya ADC ini dapat memperkuat kerja sama di masa depan,” katanya.

Sebelumnya, Dekan FDIK Suparto mengatakan, pendirian ADC merupakan tindak lanjut dari MoU antara UIN Jakarta dan Hayrat Foundation Turki. Kerja sama strategis ini merupakan kerja sama jangka panjang yang akan berdampak bukan hanya bagi pengembangan peradaban Islam antar kedua negara, yakni Indonesia dan Turki, melainkan juga peradaban Islam dunia.

Pendirian ADC, menurut Suparto, merupakan momentum bersejarah kerja sama antar kedua lembaga dari dua negara Muslim terbesar di dunia. ADC juga akan menjadi pusat studi Turki dan peradaban Islam sehingga akan ada transfer ilmu penetahuan secara lintas negara.

Selain itu, katanya, ADC diperuntukkan sebagai laboratorium sivitas akademika dalam penyelenggaraan program bahasa Turki, Tafsir Risalah Nur Badiuzzaman Said Nursi, studi Islam, dan penulisan Osmanlica (bahasa Utsmani), studi literatur peradaban Utsmani, program pertukaran mahasiswa, seminar, dan konferensi international.

“ADC juga akan menjadi pusat pelatihan dan pengembangan potensi kepemimpinan mahasiswa UIN Jakarta, sehingga menjadi pemimpin Muslim dunia di masa depan,” katanya.

Hayrat Foundation didirikan pada tahun 1974 di Isparta, Turki, oleh Ahmed Husrev Altnbaşak, penerus Imam Bediuzzaman Said Nursi. Lembaga nirlaba ini sudah hadir di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, seperti Indonesia dan Malaysia. Selain kursus bahasa Turki gratis, Hayrat Foundation Indonesia juga aktif dalam berbagai program sosial dan pendidikan. (ns)

Foto: Hermanudin