FAH Gelar FGD dan Kuliah Tamu Internasional tentang Penerjemahan dan Kamus: Riset Linguistik, Penerjemahan, dan Sastra Arab

FAH Gelar FGD dan Kuliah Tamu Internasional tentang Penerjemahan dan Kamus: Riset Linguistik, Penerjemahan, dan Sastra Arab

Jakarta, Berita UIN Online Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Kuliah Tamu Internasional bertema "Penerjemahan dan Kamus" di Gedung FAH, Senin (09/12/2024). FGD yang dihadiri sejumlah dosen dan mahasiswa tersebut menghadirkan narasumber Prof. Ts. Dr. Muhammad Sabri bin Sahrir, seorang Guru Besar Bidang Bahasa dan Literasi pada International Islamic University Malaysia (IIUM).    

Kuliah tamu sendiri dibuka langsung Dekan Fakultas Adab dan Humanioran, Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum., didampingi Ketua Prodi Tarjamah, Prof. Dr. Darsita, M.Hum., Dr. Siti Amsariah M.Ag.,  dan Dosen Bidang Penerjemahan, Dr. Mauidlotun Nisa', M.Hum. Sejumlah dmahasiswa Program Studi Tarjamah dan Magister Bahasa dan Sastra Arab juga hadir dan mengikuti perkuliahan dengan aktif.

Dalam sambutannya, Dekan Ade menyambut baik terselenggaranya kegiatan kuliah tamu. Ia berharap kegiatan ini bisa terus memperkuat iklim akademik FAH. "Saya turut berbangga atas adanya kegiatan kuliah tamu ini sekaligus juga berharap acara ini berjalan sesuai harapan,” jelasnya. 

Dalam presentasinya, Profesor Sabri banyak mengeksplorasi pentingnya pembelajaran dan penguasaan bahasa Arab dalam memahami isi konteks dari Al-Qur’an. Lebih jauh, ia juga mengupas metode pengajaran Bahasa Arab yang digunakan masyarakat Muslim di kawasan Asia Tenggara, pandangan dunia terkait bahasa Arab, kesalahan dan jenis-jenis penerjemahan bahasa Arab.

Bahkan Profesor Sabri juga mengungkapkan pengaruh perkembangan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam menerjemahkan bahasa Arab. Menurutnya, perkembangan teknologi ini sebagai sebuah kemajuan sekaligus juga tantangan bagi masyarakat untuk mendalami pengetahuan bahasa Arab. 

Dalam penutupnya, Prof Sabri menekankan kemahiran menerjemahkan bagi mahasiswa studi bahasa Arab di era modern, agar tidak dapat tergantikan oleh AI, "Mahasiswa harus memperluas kemampuan  dan tidak bergantung pada machine translation. Gunakanlah teknologi sebagai alat  bantu, bukan untuk meniru," tegas Prof. Sabri.

Diskusi berjalan dengan sangat interaktif, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dari para peserta FGD. Sebagai penutup, Prof. Sabri memotivasi mahasiswa untuk terus belajar mandiri dan mengembangkan skill di luar perkuliahan. 

Kuliah umum ini berhasil memberikan wawasan dan semangat baru bagi mahasiswa FAH dalam menghadapi tantangan penerjemahan di era modern.

(Alfina Ika Arianti/M. Syahid/Zaenal M./Amalia Vilistin/Foto: PIH)

Tag :