Ekonomi Syariah, Solusi untuk Indonesia Lebih Baik
Reporter : Dwita Yuswandari
Aula Student Center, UINJKT Online - Juru Bicara Hizbut Tahir Indonesia (HTI) Ismail Yustanto menyatakan, penerapan sistem ekonomi kapitalis dan perilaku opurtunis dari para pelaku ekonomi menyebabkan Indonesia menjadi negara miskin. Sehingga langkah terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan adalah menerapkan sistem ekonomi syariah di tengah masyarakat Muslim terbesar di dunia ini.
"Padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, dari daratan hingga lautan, belum lagi barang tambang yang meski tidak melimpah akan tetapi cukup untuk kesejahteraan rakyat," ujar Ismail pada seminar ekonomi syariah, di Aula Student Center, Rabu (27/5).
Hal yang sama dikemukakan ahli ekonomi Islam Mustafa Edwin Nasution PhD. Ia menengarai, sistem ekonomi yang tidak berkeadilan tersebut telah melahirkan krisis sosial di masyarakat seperti meningkatnya pengangguran, perceraian akibat faktor ekonomi, dan gangguan jiwa.Â
Bagi Ismail penyebab krisis ekonomi di Indonesia dapat ditilik dari tiga perspektif, yakni prespektif teknik ekonomi dengan lemahnya fundamental ekonomi Indonesia, prespektif politik yaitu dengan berkuasanya rezim yang korup, dan prespektif filosofis radikal yaitu dengan penerapan sistem kapitalisme.Â
Untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Ismail menawarkan prespektif Islam yaitu menegakkan syariah Islam pada setiap sendi kehidupan. "Selama ini kita telah memilih gaya hidup sekularistik dan menerapkan kapitalisme, keduanya terbukti gagal, lalu kenapa kita memilih lagi sistem yang salah sehingga melahirkan krisis yang tak kunjung usai," tegasnya. []
Aula Student Center, UINJKT Online - Juru Bicara Hizbut Tahir Indonesia (HTI) Ismail Yustanto menyatakan, penerapan sistem ekonomi kapitalis dan perilaku opurtunis dari para pelaku ekonomi menyebabkan Indonesia menjadi negara miskin. Sehingga langkah terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan adalah menerapkan sistem ekonomi syariah di tengah masyarakat Muslim terbesar di dunia ini.
"Padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, dari daratan hingga lautan, belum lagi barang tambang yang meski tidak melimpah akan tetapi cukup untuk kesejahteraan rakyat," ujar Ismail pada seminar ekonomi syariah, di Aula Student Center, Rabu (27/5).
Hal yang sama dikemukakan ahli ekonomi Islam Mustafa Edwin Nasution PhD. Ia menengarai, sistem ekonomi yang tidak berkeadilan tersebut telah melahirkan krisis sosial di masyarakat seperti meningkatnya pengangguran, perceraian akibat faktor ekonomi, dan gangguan jiwa.Â
Bagi Ismail penyebab krisis ekonomi di Indonesia dapat ditilik dari tiga perspektif, yakni prespektif teknik ekonomi dengan lemahnya fundamental ekonomi Indonesia, prespektif politik yaitu dengan berkuasanya rezim yang korup, dan prespektif filosofis radikal yaitu dengan penerapan sistem kapitalisme.Â
Untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Ismail menawarkan prespektif Islam yaitu menegakkan syariah Islam pada setiap sendi kehidupan. "Selama ini kita telah memilih gaya hidup sekularistik dan menerapkan kapitalisme, keduanya terbukti gagal, lalu kenapa kita memilih lagi sistem yang salah sehingga melahirkan krisis yang tak kunjung usai," tegasnya. []