Dubes Hajriyanto Kunjungi UIN Jakarta, Ajak Perluas Kemitraan Akademik ke Lebanon
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Repulik Indonesia untuk Lebanon, Dr. Hajriyanto Y. Thohari, berkesempatan mengunjungi UIN Jakarta. Dalam kunjungannya, Dubes Hajriyanto mendorong perluasan kerjasama akademik UIN Jakarta dengan berbagai perguruan tinggi di salah satu negara Arab tersebut.
Kunjungan Dubes Hajriyanto diterima langsung Rektor Prof Asep Saepudin Jahar MA Ph.D di ruang kerjanya di Gedung Rektorat, Kamis (22/6/2023). Turut mendampingi Dubes Hajriyanto, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Riyadh (2017-2021) Achmad Ubaidillah Ph.D. Sedang Rektor sendiri didamping Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid Ph.D dan Ketua Pusat Layanan Kerjasama Internasional Maila Dinia Husni Rahiem Ph.D.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama lebih dari satu jam, Dubes Hajriyanto memaparkan sejumlah peluang perluasan kerjasama perguruan tinggi nasional dengan berbagai perguruan tinggi di Lebanon. Lebanon sendiri, sambungnya, termasuk kawasan aman di kawasan Timur Tengah.
Dalam catatannya, sejumlah mahasiswa asal Indonesia banyak menempuh pendidikan tinggi di negara yang memiliki 10.452 km2. Beberapa perguruan tinggi di kawasan ini sepertiU Universitas Tripoli Lebanon, American University of Beirut, University of Balamand, Lebanon American University, Université Libanaise, dan lainnya.
“Mahasiswa Indonesia di Lebanon ada sekitar 52 yang mendapatkan beasiswa di Universitas Tripoli Lebanon,” ungkapnya.
Dubes Hajriyanto mengajak UIN Jakarta untuk memperluas kemitraan akademik dengan berbagai perguruan tinggi di Lebanon. Selain kemitraan dalam riset, pengajaran, publikasi dan lainnya, UIN Jakarta juga bisa merealisasikan kerjasama pertukaran mahasiswa dan dosen.
Bahkan, Dubes Hajriyanto mendorong UIN Jakarta untuk membuka peluang pendidikan tinggi bagi para pelajar Muslim Lebanon. Menurutnya, UIN Jakarta pantas menjadi sasaran belajar pendidikan tinggi mahasiswa dari berbagai negara.
Menanggapi, Rektor Asep Jahar menilai ajakan Dubes Hajriyanto sebagai peluang dalam merealisasikan program internasionalisasi UIN Jakarta. Selain kerjasama riset, publikasi, dan pertukaran mahasiswa dan dosen, program internasionalisasi dilakukan dengan membuka peluang mahasiswa asal berbagai negara untuk belajar di UIN Jakarta.
“Di UIN Jakarta, mahasiswa yang belajar tidak sedikit berasal dari berbagai negara, termasuk dari negara-negara kawasan Timur Tengah. UIN Jakarta cukup terbuka bagi mereka,” paparnya.
Searah transformasi, UIN Jakarta sendiri memiliki 12 fakultas dan sekolah pascasarjana. Selain menawarkan kajian keislaman, fakultas-fakultas juga menawarkan pendidikan berbasis sains keilmuan integratif. (Ratna S/Iqbal M/ZM)