Dua Rumah Sakit Taiwan Siap Dukung Pendidikan dan Riset Kedokteran UIN Jakarta

Dua Rumah Sakit Taiwan Siap Dukung Pendidikan dan Riset Kedokteran UIN Jakarta

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Dua rumah sakit utama Taiwan, Far Eastern Memorial Hospital dan Landseed International Hospital, siap mendukung penguatan riset dan pendidikan kedokteran UIN Jakarta. Far Eastern siap memperkuat kerjasama yang sudah dijalin, sedang Landseed International Hospital berkomitmen menjadi mitra baru UIN Jakarta.

Inisiatif peningkatan kerja sama dan penjajakan kerja sama baru sendiri ditandai dengan kunjungan pimpinan manajemen kedua rumah sakit pusat Taiwan ke UIN Jakarta, Kamis (8/6/2023). Pihak Far Eastern Memorial Hospital diwakili langsung Profesor Shu-Wen Chang (Wakil Presiden), sedang pihak Landseed International Hospital diwakili Tsai I Chang.

Kunjungan mereka diterima langsung Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D. Turut mendampingi rektor, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan Din Wahid MA Ph.D, Dekan Fakultas Kedokteran Dr. Achmad Zaki, dan para pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor Asep Jahar menyambut baik inisiatif kedua pusat kesehatan Taiwan untuk meningkatkan kerjasama bidang medis dengan UIN Jakarta. Menurutnya, inisiatif ini sesuai ekspektasi UIN Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan riset bidang medis pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan.

"Kami berharap pertemuan ini akan memperkuat kerja sama kita, memberi manfaat bagi fakultas dan mahasiswa kami,” katanya.

Diketahui, Far Eastern Memorial Hospital dikenal sebagai rumah sakit dengan kekuatan teknologi terintegrasi, telemedicine, dan kapasitas Artificial Intelligence. Demikian pula, Landseed International Hospital diakui untuk program perawatan medis komunitas dan tim TI yang kuat.

Berbeda dengan Landseed Internasional Hospital, Far Eastern Memorial Hospital sebelumnya telah lebih dulu menyepakati kerjasama dengan UIN Jakarta. Kesepakatan kerjasama telah ditandatangani pada 5 September 2022.

Realisasi kerjasama UIN Jakarta-Far Eastern Memorial Hospital salahsatunya dilakukan dengan pemagangan dan pelatihan kedokteran yang diikuti mahasiswa dan riset bagi dosen Fakultas Kedokteran UIN Jakarta pada Februari-Maret lalu. Di tahap pertama, 4 mahasiswa kedokteran melakukan pemagangan bidang kardiologi, nefrologi dan obstetri ginekologi sebagai bagian kegiatan Overseas Clinical Elective Module.

Atas respon yang disampaikan Rektor Asep Jahar, Wakil Presiden Far Eastern Shu-Wen Chang mengungkapkan kegembiraannya tentang potensi program pertukaran. “Kami berharap melalui program kerjasama ini, dokter dan spesialis kami dapat berkontribusi pada komunitas medis global,” ujarnya.

Pada pertemuan yang dilakukan selama hampir satu jam lebih didiskusikan peluang penelitian kolaboratif dan program pertukaran bagi mahasiswa dan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta dan dua rumah sakit Taiwan tersebut. Termasuk peluang praktik penanganan kesehatan publik di Indonesia.

Dekan Fakultas Kedokteran UIN Jakarta Achmad Zaki menilai kerjasama ini akan memperkuat pendidikan dan riset pada sivitas dosen dan mahasiswa kedokteran UIN Jakarta. “Program residensi dan pertukaran pelajar akan memberikan pengalaman baru sebagai investasi sangat berharga bagi para dokter kita di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Profesor Tsai I Chang, mempresentasikan ikhtisar profil rumah sakit Landseed Hospital sebagai bagian penjajakan kerjasama dengan UIN Jakarta. Dalam paparannya ia menjelaskan penanganan Landseed pada area kritis medis seperti perawatan kardiovaskular dan kritis, traumatologi, transplantasi, dan operasi invasif minimal.

Selain itu, didemonstrasikan juga penggunaan teknologi mutakhirnya. Salahsatunya, stetoskop digital untuk mengirim pengukuran medis dan hasilnya ke perangkat seluler. Seluruh data diunggah ke cloud untuk kemudian Artificial Intelligence memberikan saran.

Dalam pertemuan itu, Nina Afiani SPOG, salah satu pengajar FK UIN Jakarta yang pernah melakukan riset di Far Eastern Memorial Hospital menyampaikan pengalamannya. Menurutnya, kesempatan untuk melaksanakan riset dan praktik di rumah sakit tersebut memberikan banyak wawasan layanan medis modern.

Di rumah sakit tersebut bisa dilihat bagaimana teknologi dan Artificial Intelligence mendukung inovasi layanan medis. "Jadi ini memberikan kesempatan belajar yang bagus tentang sistem rumah sakit," jelasnya.

Di akhir pertemuan, para pihak setuju untuk meningkatkan status kerjasama riset dan pendidikan bidang medis dan kesehatan. Bahkan, Profesor Chai menyampaikan undangan untuk kompetisi keterampilan klinis yang dijadwalkan pada 30 September mendatang.

Dalam penutupan dialog, Warek Din Wahid menegaskan komitmen UIN Jakarta untuk terus memajukan pendidikan kedokteran dan kesehatannya. Salahsatunya dengan memperkuat kerjasama dengan Rumah Sakit Far Eastern Memorial dan Rumah Sakit Landseed adalah bukti lain dari komitmen ini.

“Kerjasama seperti ini akan semakin memajukan misi kami dalam melayani kesehatan masyarakat melalui penelitian dan pendidikan kedokteran yang inovatif,” pungkasnya. (umar/zm)