Dua Lembaga Internasional Segera Akreditasi 60 Prodi UIN Jakarta
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Lembaga Penjaminan Mutu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (LPM) mengagendakan akreditasi internasional 60 program studi di lingkungan universitas oleh dua lembaga akreditasi internasional. Kebijakan akreditasi internasional sendiri dinilai jadi bagian penting dari implementasi kebijakan internasionalisasi UIN Jakarta.
Ketua LPM UIN Jakarta, Dr. Khamami Zada MA di kantornya lantai 3 Gedung Rektorat, Rabu (6/9/2023), mengungkapkan kedua lembaga akreditasi internasional itu adalah ACQUIN (The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute) dan ASIIN (Accreditation in Engineering Computer Sciencies Natural Sciences). Keduanya merupakan lembaga akreditasi internasional terkemuka yang banyak melakukan akreditasi internasional di sejumlah perguruan tinggi dunia.
“Tahun ini kita mengarah pada ASIIN dan ACQUIN, keduanya berbasis di Jerman. Kita siapkan beberapa prodi. ASIIN untuk prodi rumpun eksakta, sedang ACQUIN untuk prodi-prodi rumpun non eksakta,” katanya.
Rinciannya, lanjutnya, total prodi yang bakal diakreditasi ASIIN mencapai 13 Prodi, sedang prodi yang akan diakreditasi ACQUIN mencapai 47 prodi. Sesuai rumpun ilmunya, akreditasi ASIIN menyasar prodi-prodi seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Sains dan Teknologo, dan Fakultas Ilmu Kesehatan.
“Sedang yang ACQUIN menyasar prodi-prodi seperti di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, dan sebagainya,” katanya.
Kepala Pusat Audit dan Mutu Akreditasi LPM, Jejen Jaenudin Ph.D menambahkan, proses akreditasi internasional 60 prodi UIN Jakarta baik oleh ASIIN maupun ACQUIN terus dilakukan. “Tanggal 20 Agustus lalu semuanya sudah submit draft dan di-review dari masing-masing lembaga akreditasi yang keduanya berbasis di Jerman,” katanya.
Untuk ASIIN, katanya, feedback untuk pengajuan akreditasi internasional 13 prodi sudah dikembalikan untuk kebutuhan final submitt pada akhir September ini. Sedang untuk 47 prodi ACQUIN juga telah memberikan feedback untuk kemudian direview kembali melalui aplikasi Trello.
“Para penulis akan diberikan akses ke aplikasi Trello. Posisi para ketua klaster saat ini menyiapkan apendiks untuk final submission akhir September nanti,” katanya.
Pihak ACQUIN, tuturnya, telah menjadwalkan visitasi pada Februari 2024 mendatang. Sedang ASIIN pada November dan Desember 2023 ini.
Ketua LPM Khamami menjelaskan, akreditasi internasional merupakan bagian dari impelementasi program internasionalisasi UIN Jakarta menjadi universitas bertaraf internasional. “Selain riset, publikasi, juga akreditasinya. Jadi ini adalah upaya internasionalisasi UIN Jakarta,” tambahnya.
Untuk itu, ia berharap proses akreditasi internasional pada 60 Prodi ini didukung seluruh sivitas akademika UIN Jakarta. “Ini bagian dari upaya kita menaikkan kelas bahwa kita sudah masuk level global,” tandasnya.
Diketahui, ASIIN merupakan lembaga akreditasi berskala internasional yang kredibel dan diakui oleh pemerintah Indonesia melalui Kepmendikbud RI Nomor 83 tahun 2020. Lembaga akreditasi yang berbasis di Jerman ini memiliki spesialisasi akreditasi prodi untuk displin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi.
Adapun ACQUIN merupakan asosiasi terdaftar pada EQAR (European Quality Assurance Register for Higher Education). EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui Kemendikbudristek RI seperti juga tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83 tahun 2020. (Ali NM/Hermanuddin/ZM)