Dua Akademisi UIN Jakarta Isi Kepengurusan BAZNAS

Dua Akademisi UIN Jakarta Isi Kepengurusan BAZNAS

Ciputat, BERITA UIN Online— Dua akademisi UIN Jakarta dipercaya mengisi jajaran teras kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) periode 2020-2025, Muhamad Nadratuzzaman Hosen PhD dan Rizaludin Kurniawan M.Si. Keduanya dilantik Menteri Agama RI (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama sembilan orang pengurus lainnya di Gedung Kemenag RI, Rabu (30/12/2020).

Selain Nadratuzzaman dan Rizaludin, kesembilan pengurus lainnya adalah Noor Achmad (Ketua), Mokhamad Mahdum (Wakil Ketua), Zainulbahar Noor (Anggota), Saidah Sakwan (Anggota), Nur Chamdani (Anggota), Achmad Sudrajat (Anggota). Lainnya, Kamaruddin Amin (Anggota), Suminto (Anggota), dan Muhamad Hudori (Anggota).

Nadratuzzaman merupakan dosen PNS pada Program Doktor Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis atau FEB UIN Jakarta. Peraih gelar master dan doktor di bidang ilmu ekonomi  dari University of New England, Australia, ini mengampu sejumlah mata kuliah seperti Ekonomi Kelembagaan, Statistika Ekonomi, dan Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Selain mengajar, Nadratuzzaman memiliki segudang aktifitas yang tidak jauh dari ekonomi Islam. Ia misalnya dipercaya menjadi salahsatu Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, President World Halal Council, Bendahara Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat), dan Direktur Dewan Syariah Nasional-MUI Institute. Belasan buku dan ratusan artikel ilmiah juga telah dipublikasikannya sebagai bagian dari keseriusannya menekuni pengembangan ekonomi syariah.

Sementara Rizaludin merupakan akademisi UIN Jakarta yang mengajar di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta. Dosen Tetap Non-PNS yang meraih Magister Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini mengampu beberapa mata kuliah seperti Manajemen Industri Media Massa, Teori Komunikasi Massa, Sejarah Pers Nasional, dan Praktikum Jurnalistik.

Di luar aktifitasnya mengajar, Rizaludin berkegiatan di wilayah pengembangan ekonomi kreatif dan filantropi sosial. Untuk pengembangan ekonomi kreatif, ia pernah mendirikan dan mengembangkan Pusat Ekonomi Kreatif UIN Jakarta. Sedang di bidang filantropi, Rizal pernah didapuk menjadi Direktur Penghimpunan dan Penyaluran LAZISMU, sebuah lembaga penghimpunan dana filantropi dan pendistribusiannya bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat di bawah Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Dihubungi terpisah, Rizaludin berharap, penunjukan dirinya beserta sesama kolega pengajar UIN Jakarta bisa memaksimalkan kontribusi UIN Jakarta dalam mendorong perkembangan filantropi Islam Indonesia untuk kemajuan masyarakat di tanah air. Merujuk temuan berbagai riset, potensi dana filantropi Islam berupa zakat, shadaqah, infaq, dan wakaf sangat besar.

Potensi besar tersebut belum termanfaatkan dengan baik. Padahal jika dikelola dan disalurkan dengan baik, potensi ini bisa digunakan untuk memberdayakan masyarakat tanah air.

“Semoga gerakan filantropi islam berupa zakat infak sedekah  semakin meningkat di Indonesia sehingga bisa berkontribusi pada kesejahteraan dan keadilan sosial,” harapnya.

Sementara itu, saat menyampaikan sambutan pelantikan Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta BAZNAS untuk senantiasa memelihara komitmen keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan. “BAZNAS sebagai institusi yang menghimpun dana umat dari waktu ke waktu harus memberikan manfaat yang optimal untuk umat,” tandasnya.

“Semakin besar dana yang dihimpun, semakin besar tanggungjawab untuk menyalurkannya dan tanggungjawab institusional dalam membantu mengatasi permasalahan umat, terutama masalah kemiskinan,” tambahnya.

Menag pun meminta jajaran BAZNAS untuk memperhatikan tiga hal dalam pengelolaan dana filantropi umat. Ketiganya, menjaga kepercayaan masyarakat, memberi kemudahan bagi para muzakki dan mustahiq sesuai ketentuan, dan mengamankan dana zakat yang dihimpun dan dikelola, baik oleh BAZNAS maupun semua Lembaga Amil Zakat sesuai prinsip kepatuhan syariah, legalitas, akuntabilitas, keadilan, kemanfaatan, dan kepatutan.  (zm)