Dorong Inklusivitas Hukum, Mahasiswa Hukum UIN Jakarta Selenggarakan UIN LAW FAIR
FSH, Berita UIN Online - Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) bekerja sama dengan Moot Court Community (MCC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan bangga menghadirkan kembali UIN Law Fair; Sebuah ajang kompetisi hukum nasional tahunan yang kini telah memasuki tahun ke-8 penyelenggaraannya.
Terpisah, Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menyampaikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, forum seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter mahasiswa hukum yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap realitas sosial dan tanggung jawab konstitusional sebagai warga negara.
“Mahasiswa hukum perlu terus dilatih untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu membaca situasi kebangsaan dan mencari solusi yang berpijak pada nilai-nilai keadilan. UIN Law Fair adalah ruang yang sangat strategis untuk tujuan tersebut,” ujarnya.
Mengusung tema besar “Dialektika Konstitusional sebagai Upaya Retensi Publik dalam Menghadapi Dinamika Ketatanegaraan Guna Mewujudkan Inklusivitas Hukum”, UIN Law Fair VIII menyoroti pentingnya peran konstitusi sebagai titik temu antara negara dan masyarakat, serta urgensinya dalam menjaga ruang hukum yang adil dan inklusif bagi seluruh warga negara.
Tema tersebut mencerminkan keresahan sekaligus optimisme generasi muda hukum terhadap tantangan kontemporer dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, mulai dari krisis kepercayaan publik hingga praktik hukum yang belum merata bagi kelompok marjinal.
Ketua Pelaksana UIN Law Fair VIII, Muhammad Aghvadiva menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi bagi mahasiswa hukum yang ingin menunjukkan kompetensi dan gagasan segar dalam menjawab tantangan hukum di Indonesia. "Kami ingin UIN Law Fair tidak hanya kompetitif, tetapi juga konstruktif dan inspiratif," ujarnya.
Mahasiswa hukum dari berbagai universitas di Indonesia akan kembali dipertemukan pada kegiatan ini, bergerak sebagai wadah bagi mahasiswa hukum se-Indonesia untuk berdialektika, berkompetisi, dan menyuarakan solusi atas persoalan tersebut secara ilmiah dan profesional.
Pendaftaran untuk setiap cabang lomba telah dibuka dan akan dibagi ke dalam dua gelombang. Sementara itu, puncak acara dan babak final UIN Law Fair VIII ini akan berlangsung di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta pada September 2025 mendatang.
Dengan dua cabang utama yakni Lomba Debat Hukum dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI), kegiatan ini menjadi ajang adu gagasan dan ruang diskusi terbuka di kalangan mahasiswa hukum. Selain itu, dengan adanya UIN Law Fair ini, diharapkan para peserta juga mampu mengembangkan cara berpikir kritis, konstruktif, dan mumpuni dalam merumuskan solusi dari berbagai persoalan hukum kontemporer.
(Alya Amelia/Rilis Fakultas Syariah dan Hukum)