Diskusi Dosen FITK Seri 4 Bahas Desain PJJ yang Efektif dan Interaktif

Diskusi Dosen FITK Seri 4 Bahas Desain PJJ yang Efektif dan Interaktif

Gedung FITK, BERITA UIN Online-- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta kembali menggelar Diskusi Dosen Virtual Nasional Seri 4 pada Jumat (30/07/2021).

Diskusi yang diikuti 300 peserta itu mengangkat tema “Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi: Tantangan, Solusi, dan Desain PJJ yang Efektif dan Interaktif”. Kegiatan ini dihadiri para dosen, praktisi pendidikan, dan mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara.

Diskusi dosen seri 4 kali ini menghadirkan keynote speaker  Wakil Dekan Bidang Akademik FITK Dr Kadir MPd. Kadir memaparkan bahwa PJJ mengalami evolusi ke dalam beberapa kelompok generasi pedagogi/andragogi.

“Interaksi adalah inti dari proses pembelajaran. Pada PJJ dapat menciptakan keterpisahan yang menciptakan ruang untuk terjadinya miskomunikasi,” ujar Kadir dalam pemaparannya.

Oleh karena itu, lanjut Kadir, interaksi dalam pembelajaran online tidak saja merupakan interaksi antara pembelajar dengan pengajar, materi, dan pembelajar lainnya, tetapi juga dengan sistem pembelajaran yang digunakan, sehingga perlu penguasaan berbagai fitur pendukung pembelajaran.

Diskusi dosen kali ini digelar dalam satu sesi dengan menghadirkan narasumber Ketua Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) Dr Siti Khodijah MA.

Khadijah mengatakan bahwa penutupan sekolah akan berdampak pada kehilangan pembelajaran tatap muka dan tidak ada sentuhan emosi didalamnya.

“PJJ menuntut guru untuk mendesain ulang pelaksanaan pembelajaran secara kreatif yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka meski terbatas penggunaan metode dan media,” imbuh Khodijah.

Khodijah menyarankan kepada guru dalam pelaksanaan PJJ selama masa pandemi perlu menghadirkan pembelajaran yang bermakna, relevan dengan kondisi dan kebutuhan pendidikan di era pandemi secara kreatif.

“Pembelajaran yang efektif dan interaktif di masa PJJ merupakan pembelajaran yang memberikan kebahagiaan dan kenyamanan guru, orang tua, dan anak dalam belajar,” tandas Khodijah.

Sementara dosen Pendidikan Kimia Salamah Agung MA PhD sebagai pembahas menegaskan bahwa penyampaian terkait PJJ sudah sangat jelas dipaparkan keynote speaker dan narasumber. Ditambahkannya, guru perlu menciptakan sebuah pembelajaran yang bersifat autentik. Guru harus mampu menghadirkan aktivitas yang nyata meskipun dalam pembelajaran daring.

“Desain penggunaan daring dapat menggunakan sembilan prinsip pembelajaran autentik dari Herrington,” ujar Salamah.

Di akhir pembahasannya, Salamah menghadirkan video tentang beberapa penggunaan media dalam desain pembelajaran daring interaksi secara langsung antara peserta didik dan pengajar melalui fasilitas zoom interaktif.

“Penggunaan Jamboard memungkinkan siswa bekerja berkelompok secara online yang bisa dipantau pekerjaannya oleh guru. Media terakhir untuk memfasilitasi kegiatan berkelompok untuk pekerjaan yang lama (proyek) dapat menggunakan Trello,” terang Salamah.

Di akhir diskusi, moderator Nur Syamsiyah MPd menyimpulkan pentingnya kompetensi yang dimiliki seorang guru. Guru harus memiliki seni pedagogik yang mampu menghadirkan senyuman meski pembelajaran secara daring.

"Pembelajaran harus didesain secara kreatif dan autentik, sehingga memberikan keleluasaan peserta didik memunculkan kreativitasnya," ujar Syamsiah mengakhiri kesimpulannya. (mf/MusAm)