Dinamika dan Inovasi Pengelolaan Haji
Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Haji merupakan salah satu ibadah yang termasuk ke dalam Rukun Islam yang kelima. Salah satu syarat melaksanakan ibadah haji adalah sebuah kemampuan, baik secara finansial, fisik, dan mental. Meski dengan syarat tersebut, setiap tahun, jutaan jemaah haji berdatangan ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi, untuk melaksanakan ibadah tahunan ini, yang hanya wajib dilakukan oleh seorang Muslim satu kali dalam seumur hidupnya.
Pelaksanaan ibadah haji dikoordinir oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) bekerjasama dengan pihak penyelenggara haji dari Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi. Pada tahun ini saya berkesempatan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci dan menyaksikan bagaimana panitia haji dari Kemenag RI begitu antusias, semangat, dan sukses dalam menjalankan tugasnya.Kedua, petugas haji Indonesia melaksanakan pelayanan dengan prima dan sepenuh hati. Para petugas haji ini bekerja hampir 24 jam selama pelaksanaan ibadah haji. Mereka melaksanakan pendampingan, pengawasan, dan pelayanan kepada para jemaah haji asal Indonesia dengan telaten dan penuh tanggungjawab. Saya pikir, tidak ada negara lain yang memberikan pelayanan sebaik petugas haji Indonesia.
Ketiga, pemenuhan gizi dan konsumsi yang memperhatikan cita rasa khas masakan Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama musim haji, Kemenag RI sebagai koordinator pelaksanaan haji, mengirim para koki yang ahli untuk menyiapkan menu makanan yang terbaik untuk para tamu Allah ini. Sehingga pemenuhan gizi tercukupi dan konsumsi sangat baik untuk dinikmati oleh para jemaah haji Indonesia.
Kesuksesan pelaksanaan haji ini terlihat dari berbagai hal, pertama, adalah controlling secara online. Era digital ini mensyaratkan kita untuk melakukan sesuatu yang bukan hanya dilaksanakan secara luring, namun juga -di waktu bersamaan- dilaksanakan dengan cara daring. Petugas haji Indonesia, melakukan kontrol terhadap banyak aspek dengan cara online. Sehingga kemudian di waktu yang bersamaan, jika terjadi masalah dapat langsung diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Keempat, negosiasi dan komunikasi yang ideal dilakukan Kemenag RI dengan Arab Saudi. Hubungan diplomasi antara Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi sudah terjalin cukup lama dan cukup baik. Apalagi Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia menjadi pengirim jemaah haji terbanyak ke Arab Saudi. Komunikasi yang baik dan negosiasi yang ekstra dilakukan oleh Kemenag RI dalam rangka pemenuhan dan penambahan kuota untuk jemaah haji Indonesia, sehingga kuota haji Indonesia cukup banyak untuk tahun ini.
Kesuksesan ini dapat diraih dengan kepemimpinan Menteri Agama RI beserta jajarannya yang menyiapkan pelayanan haji jauh hari sebelum pelaksanaan ibadah haji. Kemenag RI melakukan monitoring dan evaluasi di akhir pelaksanaan ibadah haji tahun lalu sebagai acuan untuk pelaksanaan ibadah tahun ini, sehingga dapat meminimalisir kekurangan pada tahun lalu. Kesuksesan pelaksanaan tahun ini menjadi acuan untuk pelayanan lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang. Semoga!
(Artikel ini telah dimuat di detikhikmah pada 22/6/2024)