Didirikan Guru Besar UIN Jakarta, Sekolah Bina Umat Grujugan Siap Bangun Pendidikan Masyarakat Pinggiran
Banyumas, Berita UIN Online— Pendiri dan pengelola Sekolah Bina Umat Grujugan siap membangun sektor pendidikan masyarakat pinggiran dengan menyediakan pendidikan yang bisa diakses oleh semua kalangan. Di saat yang sama, para pemangku kebijakan pendidikan dan keagamaan setempat berkomitmen mendukung tekad lembaga pendidikan yang didirikan atas kepedulian almarhum Profesor Ridho Masduki, seorang guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian tekad lembaga pendidikan yang berlokasi di Desa Grujugan, Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, menyusul Rapat Kerja Tahunan akhir November 2024 ini. Selain pimpinan dan pengelola yayasan dan sekolah, rapat kerja dihadiri para tokoh masyarakat setempat, juga para pengambil kebijakan, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Bapak Drs. Joko Wiyono MR, M.Si. dan Kepala Kantor Urusan Agama Kemranjen Apriliyanto SSos.i.
Seiring perkembangannya, Kepala Sekolah, Hanna Fatimah S.Pd.I, mengungkapkan lembaga pendidikan yang kini mengelola pendidikan jenjang anak usia dini ini semakin kuat merealisasikan tekad membangun kehidupan masyarakat. Terlebih sektor pendidikan menjadi fondasi utama dalam membangun kehidupan masyarakat lebih baik.
“Kami berkomitmen untuk terus melangkah maju, membawa semangat perubahan demi kemajuan pendidikan di Kemranjen dan sekitarnya,” ujarnya.
Dalam merealisasikan tekad demikian, ungkapnya, pihak sekolah siap merumuskan strategi peningkatan mutu pendidikan, memperkuat kolaborasi antar pihak, dan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal. Untuk itu, ia sendiri mengapresiasi atas banyaknya dukungan para pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, dan lainnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, jelasnya, Sekolah Bina Umat Grujugan optimis bisa merealisasikan cita-cita pendidikan di kalangan setempat. “Harapannya, keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan lain di Kabupaten Banyumas, bahkan di seluruh Indonesia,” tekadnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Joko Wiyono mengapresiasi perkembangan Sekolah Bina Umat Grujugan. Ia juga menyampaikan komitmen memprioritaskan kunjungan dan dukungan terhadap satuan pendidikan yang berada di daerah pinggiran, termasuk Sekolah Bina Umat Grujugan.
Menurut Joko, pendidikan di daerah pinggiran memiliki peran besar dalam membangun tingkat pendidikan masyarakat. “Saya ingin mendorong optimisme di tengah keterbatasan. Dengan kerja keras dan sinergi, mutu pendidikan di Kecamatan Kemranjen dapat terus meningkat,” ujarnya.
Joko juga menegaskan pentingnya semangat kolektif melalui tagline "Dari Kemranjen untuk Menginspirasi Indonesia". Menurutnya, semangat ini mencerminkan visi besar untuk menjadikan pendidikan di Kemranjen sebagai landasan perubahan positif yang tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga global.
Dukungan juga datang dari Apriliyanto, Kepala Kantor Urusan Agama Kemranjen, Banyumas. Dalam paparannya, ia menekankan peran modal pemberdayaan aset wakaf sebagai salah satu sumber daya pembiayaan pendidikan. Optimalisasi pengelolaan aset wakaf dapat menjadi solusi kreatif untuk mendukung keberlanjutan operasional lembaga pendidikan, sekaligus mewujudkan visi besar "Dari Kemranjen untuk Menginspirasi Indonesia".
Terpisah, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sekolah Bina Umat, Profesor Amelia Fauzia mengapresiasi dukungan masyarakat maupun pemangku kebijakan dalam pengembangan Sekolah Bina Umat Grujugan. “Dukungan masyarakat dan para pemangku kebijakan adalah modal penting pengembangan lembaga ini,” ujarnya.
Pakar filantropi ini mengapresiasi dorongan Kepala Dinas Pendidikan setempat agar sekolah memiliki semangat kebinekaan, moderasi beragama, nilai spiritual tinggi, keangsaan dan kemanusiaan. Apresiasi yang sama ia berikan pada Kepala KUA yang mendorong penggunaan asset wakaf produktif untuk pengembangan lembaga pendidikan.
Yayasan sendiri, tuturnya, berkomitmen mengembangkan lembaga pendidikan ini dalam mendorong pembangunan masyarakat melalui sektor pendidikan. Diantaranya penguatan kapasitas tata kelola sekolah, penguatan distingsi sekolah, serta menggunakan potensi wakaf bagi pengembangan sekolah.
Data Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI mencatat, Sekolah Bina Umat merupakan lembaga pendidikan pra-sekolah berstatus Yayasan. Sekolah ini yang terletak di Dusun Nusawuluh, Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen berdiri sejak 2005 lalu dan izin operasional tahun 2010.
Pendirian Sekolah Bina Umat tidak lepas dari peran almarhum Profesor Ridho Masduki. Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini melihat sektor pendidikan sebagai kunci penting keberhasilan merealisasikan pembangunan masyarakat. Semasa hidupnya, Profesor Ridho Masduki mengajar dan berkegiatan akademik di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (zm)